Bupati Serang Launching Pelayanan Desa Berbasis Digital

SERANG - Bupati
Serang Ratu Tatu Chasanah resmi melakukan Launching Pelayanan Desa Berbasis
Digital di Aula Tb Suwandi, Pemkab Serang, Banten, Kamis (19/1/2023).
Bertahap, seluruh desa akan didorong untuk mampu melakukan
pengelolaan keuangan dan pelayanan dengan memanfaatkan digitalisasi.
Tatu mengatakan, dari 326 desa di Kabupaten Serang, sebanyak
151 desa sudah terpasang Wireless Fidelity (WiFi), sebagai jaringan
nirkabel/internet. Kemudian yang sudang aktif dan efektif melakukan pelayanan
digital sebanyak 47 desa.
Menurut Tatu, Digitalisasi desa memiliki manfaat yang sangat
besar, baik bagi aparat desa maupun masyarakat. Pelayanan surat menyurat tidak
perlu lagi datang ke kantor desa, cukup dilakukan dari rumah melalui smartphone
atau handphone berbasis internet.
"Jadi memudahkan kinerja aparat desa dan lebih
efisien," jelasnya.
Bagi masyarakat yang belum sepenuhnya paham dan mengerti
terkait pelayanan berbasis digital ini, bisa dibantu oleh aparat desa yang
sudah dibekali pengetahuan dan kemampuan soal desa digital.
Selain itu, desa digital juga menghimpun data-data tentang
potensi desa seperti UMKM, keorganisasian di desa, wisata, dan data penting
lainnya yang tersimpan dengan aman. "Jadi kalau ada musibah banjir atau
kebakaran, data-data penting itu tidak hilang," ujar Tatu.
Tatu juga meminta para camat untuk aktif memotivasi para
kepala desa untuk menerapkan pelayanan berbasis digital. "Peran camat
sangat dibutuhkan untuk mendorong para kades agar segera mengaktifkan website
desa," kata Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten ini.
Pada launching tersebut hadir Inspektur Pemkab Serang Rudi
SuhartantoAsisten Daerah (Asda) I Nanang Suprriyatna, Asda III Ida Nuraida,
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Haryadi, Kepala Bank bjb
KCK Banten Budiatmo Sudrajat, dan Direktur Utama Radar Banten Group Mashudi.
Kepala DPMD Kabupaten Serang Haryadi menambahkan, pihaknya
akan ikut mendorong desa-desa agar segera menerapkan pelayanan berbasis
digital. "Kita optimistis tahun ini semua desa sudah siap membuat website
desa," tambahnya.
Haryadi mengatakan, penganggaran digitalisasi ini
memanfaatkan dana desa. Ia menegaskan, para kepala desa harus menganggarkan
untuk website desa melalui mekanisme anggaran perubahan. "Sesuai arahan
Bupati, nanti kades-kades yang belum memiliki website desa ya bakal
menganggarkan di perubahan anggaran," pungkasnya.