BI dan Pemprov Lampung Panen Bawang Merah

LAMPUNG SELATAN – Kantor
Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung bersama Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Lampung melakukan panen bawang merah, di Desa Ruguk Kecamatan
Ketapang, Lampung Selatan, Senin (21/8/2023).
Gubernur Arinal Djunaidi menjelaskan bahwa pelaksanaan panen
bawang merah ini merupakan implementasi lanjutan dari Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), sebagaimana arahan Presiden RI dalam
Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), pada bulan
Juli 2023 tercatat Lampung mengalami inflasi sebesar 0,05 persen, akan tetapi
secara kumulatif tahunan, inflasi pada tahun 2022 tercatat sebesar 5,51 persen,
yang artinya masih di atas target inflasi tahun 2022 yang ditetapkan pada
kisaran 2 - 4 persen.
Arinal meminta seluruh pihak terkait untuk terus membangun
semangat dan kebersamaan dalam mengendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan
di Provinsi Lampung.
“Bawang merah dimasukkan dalam kelompok komoditas pangan
utama, karena ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasi dan
perekonomian Nasional. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan bawang merah,
harus diimbangi dengan produksi agar tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga
yang sangat tinggi,†kata Arinal.
Arinal mengungkapkan, Lampung merupakan provinsi yang
potensial untuk menjadi sentra pengembangan bawang merah di luar Pulau Jawa,
terutama yang terdapat di beberapa Kabupaten, seperti : Lampung Selatan,
Pringsewu dan Tanggamus. Upaya pengembangan bawang merah juga dilakukan dengan
upaya penumbuhan sentra produksi benih atau “Desa Mandiri Benih Bawang Merahâ€,
salah satunya di Kecamatan Ketapang ini.
"Saya menginginkan Panen Bawang Merah dan “Desa Mandiri
Benih Bawang Merah†ini tidak hanya ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pringsewu
dan Tanggamus saja, tetapi juga ada di Kabupaten/Kota lainnya," kata Arinal.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini memerlukan dukungan
dari semua pihak untuk menjaga konsistensi dan keberlangsungan beberapa program
pengendalian inflasi, sehingga target akhir yakni angka inflasi yang terkendali
dan stabil dapat dicapai.
Arinal mengapresiasi semua pihak yang telah bersinergi dalam
pengendalian inflasi di Provinsi Lampung. Secara khusus kepada Bank Indonesia,
yang telah berkontribusi pada pelaksanaan kegiatan ini, bersama-sama dengan
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang tergabung dalam Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung,
Budiyono menyebutkan, kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk mendukung agar
produksi komoditas yang diperlukan di Provinsi Lampung, dalam hal ini bawang
merah, bisa lebih tinggi lagi.
Selain itu, panen bawang merah yang merupakan implementasi
lanjutan dari GNPIP ini guna mendorong kerjasama antar daerah, baik Provinsi
Lampung dengan provinsi lain maupun antar kabupaten, serta mendorong
digitalisasi pertanian (pertanian presisi) untuk dikembangkan.
Berdasarkan data, sepanjang tahun 2023 sampai pada Bulan
Juli, komoditas bawang merupakan salah satu dari 5 komoditas yang memiliki
andil sebagai penyumbang inflasi selama 4 bulan.
Budiyono berharap, dengan kolaborasi Pemerintah Provinsi /
Kabupaten serta stakeholder lainnya menjadi langkah bersama untuk mendorong
agar produksi bawang bisa ditumbuhkan.
“Dengan kolaborasi yang baik ini kita bisa tingkatkan
produksinya. Petani dan kelompok taninya semakin sejahtera. Kita juga bisa
menerima komoditas bawang atau cabai atau yang lain dengan kualitas yang baik
dengan harga yang wajar dan stoknya tersedia karena tidak menunggu kiriman dari
luar daerah,†kata Budiyono.