Bayi Penderita Jantung Bocor di Tulangbawang Barat Butuh Uluran Tangan Dermawan

TULANGBAWANG BARAT-Marselina, putri pertama pasangan suami istri Misri dan Artini, divonis menderita jantung bocor. Bayi berusia 20 hari itu berjuang melawan sakit di tengah keterbatasan ekonomi keluarga.
Keluarga sederhana yang tinggal di Tiyuh (Desa) Gunung Katun, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk mengobati putrinya.
Marselina lahir di Rumah Sakit Ummy Athaya pada Jumat, 15 Agustus 2025 lalu, dengan berat badan hanya 2,3 kilogram. Meski proses persalinan berjalan normal, tim medis menemukan adanya gangguan pada paru-paru sehingga bayi mungil itu harus menjalani perawatan intensif selama tiga hari.
“Anak saya setelah lahir dirawat karena mengalami penyempitan paru-paru, kata dokter,” tutur Misri, Kamis (4-9-2025).
Namun, meski telah mendapat perawatan awal, kondisi Marselina tak kunjung membaik. Pihak RS kemudian memberikan rujukan ke RSUD Abdul Moeloek, Bandarlampung. Atas bantuan Kepala Tiyuh Gunung Katun, Laily, keluarga tersebut akhirnya bisa membawa Marselina ke rumah sakit tersebut.
Sayangnya, dokter menyatakan Marselina belum dapat dioperasi lantaran berat badannya masih terlalu rendah. Saat ini, berat Marselina baru mencapai 2,6 kilogram, jauh dari syarat minimal 5 kilogram agar bisa menjalani operasi.
“Benar, anak warga kami terkena jantung bocor, keterangan dari Abdul Moeloek. Tapi belum bisa ditangani karena beratnya masih sangat kurang. Itupun kalau mau operasinya harus di Jakarta,” jelas Laily.
Pemerintah tiyuh tidak tinggal diam. Laily bersama jajaran perangkat desa telah memberikan bantuan berupa sembako, biaya transportasi, serta pendampingan keluarga selama menjalani pengobatan. Namun, bantuan itu masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan medis Marselina.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Baznas dan berharap pemerintah daerah segera turun tangan. Anak ini harus segera ditangani, sementara keluarga benar-benar tidak mampu,” tambah Laily.
Sementara itu, bidan desa setempat menyebut, berat badan Marselina perlahan meningkat dari 2,3 kilogram menjadi 2,6 kilogram berkat asupan susu formula khusus, Lektogen. Meski demikian, perjuangan panjang masih menanti agar bayi malang itu bisa segera menjalani operasi penyelamatan nyawa.