Walikota Bandarlampung Tak Pernah Melarang Mahasiwa dan Buruh Demo

BANDARLAMPUNG – Walikota Bandarlampung, Herman HN mengklarifikasi komentarnya dalam pemberitaan salah satu media online di Lampung tentang aksi buruh dan mahasiswa tolak UU Omnibus Law.
Dia menyebutkan, terkait wawancara dengan media kemarin, dirinya sebagai walikota tidak pernah menyatakan melarang mahasiswa dan buruh melakukan kegiatan unjuk rasa terkait UU Omnibus Law. Pasalnya hal ini merupakan salah satu bagian dari system demokrasi.
“Saya hanya memandang bahwa aksi menyampaikan aspirasi itu akan lebih efektif jika di lakukan di pemerintah pusat dan DPR. Karrna produk UU adalah hasil kerja dari pemerintah pusat dan DPR sehingga penyampaian aspirasi itu bisa lebih cepat dan efektif atau menyampaikan aspirasi tersebut ke perwakilan pemerintah pusat yang ada di daerah, namun tetntunya dalam penyampaian ini dilakukan secara baik-baik dan damai, tanpa ada pengerusakan fasilitas umum,” kata dia, Kamis (08/10).
Dia menyebut, pernyataan dengan media kemarin juga di dasari kondisi Bandarlampung ini sedang dalam kondisi darurat wabah COVID-19. Herman khawatir dengan adanya perkumpulan massa yang besar menimbulkan klaster penyebaran COVID-19 baru.
”Saya sangat mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mahasiswa dan kawan-kawan buruh tertular COVID-19,” kata dia.
Sebagai walikota, selama ini justru dirinya sangat mendukung mahasiswa. Dia buktikan bahwa sudah ribuan anak Bandarlampung ini dikuliahkan secara gratis di Unila, Itera, dan UIN Radin Intan.
“Tidak hanya itu, semua kegiatan mahasiswa baik BEM maupun mahasiswa ekstra kampus selalu saya bantu dan dukung, terkait dengan kehidupan buruh pun saya selaku walikota selalu mendukung kesejahteraan buruh, saya buktikan dengan kebijakan selalu menaikkan upah buruh setiap tahun sehingga upah buruh di Bandarlampung tertinggi di Lampung, dan saya pastikan tahun depan upah buruh juga naik,” kata dia.
Terakhir, dia juga mengimbau, karena tahun ini juga berbarengan dengan masa kampanye pilkada, “Saya mengajak semua pihak mari berpolitik dengan santun dan bijak, jauhi perilaku politik pembunuhan karakter, jauhi perilaku politik uang dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari dengan mengendepankan protokol kesehatan COVID-19,” ajak dia.