Tekan Lakalantas Saat Mudik, Pemprov Lampung Segera Perbaiki Bypass
BANDARLAMPUNG – Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Lampung segera melakukan perbaikan jalan dengan menutup
lubang-lubang guna mengurangi terjadinya kecelakaan lalulintas saat musim mudik
2023.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov)
Lampung Fahrizal Darminto usai mengikuti rakor pengendalian inflasi daerah secara
daring dengan Mendagri M Tito Karnavian, Senin (10/4/2023).
"Jajaran PU supaya melakukan gerakan cepat dengan
menutup lubang-lubang. Seperti di jalan Bypass, banyak itu lubang-lubang. Kalau
hujan bahaya, sepeda motor bisa selip," kata Fahrizal.
Terkait antisipasi bencana, Sekdaprov meminta petugas untuk
bersiapsiaga di ruas-ruas jalan yang rawan longsor, seperti pada ruas jalan di
Lampung Barat, Tanggamus, dan Pesisir Barat.
Sekdaprov juga meminta para Bupati dan Walikota se-Provinsi
Lampung agar memantau kepastian pemberian THR, sesuai ketentuan yang telah
dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja.
"Sudah ada ketentuannya dari Menteri Tenaga Kerja.
Kabupaten Kota supaya ada posko untuk masyarakat melapor. Nanti kita siapkan
surat edarannya," kata Fahrizal.
Sebelumnya, dalam rakor Mendagri Tito Karnavian menyebutkan
bahwa Kemendagri akan menerbitkan Surat Edaran kepada Kepala Daerah dalam
rangka meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat menghadapi Hari Raya Idulfitri 1444 H Tahun 2023.
Dalam surat edaran tersebut, Mendagri meminta Kepala Daerah
untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik lebaran. Terutama posko pemda,
agar bergabung dengan posko Forkopimda (Posko Gabungan).
"Posko pemda bisa bergabung dengan posko forkopimda,
posko bersama atau posko gabungan, di stasiun, terminal, titik-titik rawan
macet, rest area, dan lainnya," kata Mendagri.
Sebagai alternatif guna mengurangi kemacetan dan mengurangi
terjadinya kecelakaan lalulintas, Mendagri mengimbau kepala daerah untuk
mendata warganya dan membiayai Mudik Bersama, khususnya bagi daerah-daerah yang
menjadi tujuan masyarakat seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung.
"Pak Gubernur, Pak Bupati atau Walikota untuk mengambil
inisiatif membuat mudik bersama menggunakan kendaraan besar sehingga tidak
banyak menggunakan kendaraan sepeda motor yang bisa memacetkan. Apalagi yang
menggunakan kendaraan yang tidak layak, seperti bajaj," ungkap Mendagri.
Kemudian menyiapkan pemadam kebakaran dan Satpol PP serta
dinas kebersihan, pengaturan dan kesiapsiagaan tempat-tempat wisata (kebun
binatang, pantai, dan taman kota, dan tempat-tempat berkumpul lainnya).
"Terutama pantai, hampir tiap tahun terjadi korban
karena terseret ombak. Kemudian kerumunan di tempat wisata, tolong diatur betul
kerjasama dengan pengelola, TNI Polri, supaya tidak terjadi desak-desakan
seperti kasus di Korea (Selatan) di Itaewon," kata Mendagri.
Selain itu, pengaturan pasar tumpah agar tidak terjadi
kemacetan lalulintas, dan melakukan pengamanan lingkungan terutama menjaga
rumah kosong yang ditinggal mudik.
Terakhir, Mendagri meminta Pemerintah Daerah untuk siaga dan
mengantisipasi terjadinya bencana, baik bencana alam (banjir longsor) dan
bencana non alam (wabah penyakit, gangguan kriminalitas, terorisme).
"Khusus angkutan laut, yakinkan betul untuk menyediakan
pelampung untuk penumpang. Mohon pada daerah untuk menugaskan dinas
perhubungannya agar SOP pengangkutan dilaksanakan dan wajibkan menyediakan
pelampung untuk penumpang," kata Mendagri.