Lampung Utara Gelar Musrenbang, Ini Kata Bupati

LAMPUNG UTARA - Perencanaan pembangunan daerah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Sehingga perlu disusun suatu perencanaan pembangunan daerah secara sistematis dan terarah, terpadu sekaligus menyeluruh serta responsif terhadap aspirasi dan perubahan zaman.
Itulah beberapa perkataan Bupati Lampung Utara Budi Utomo saat memberikan sambutan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tingkat kabupaten 2022 di ruang Tapis Setdakab, Selasa (23/03).
Bahkan ia berujar, untuk ukuran Kabupaten yang telah mengalami beberapa kali pemekaran wilayah. Tentunya akan berimbas pada berkurangnya luas wilayah. Begitu pun dengan beberapa potensi sumber daya daerah.
“Karena keterbatasan tersebut, kami mengajak semua pihak untuk selalu optimis dan bekerja lebih keras. Berkreatifitaslah dan berinovasi untuk mengeksplor seluruh potensi daerah. Baik di sektor sumber daya alam, perdagangan, pariswisata, teknologi maupun potensi sumber daya manusia. Itu semua guna mewujudkan visi kabupaten yang Aman, Agamis, Maju dan Sejahtera,” kata Bupati.
Selain itu, ia mengaku, untuk membangun sinergisitas perencanaan pembangunan antar Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten, beberapa waktu lalu pihaknya telah melaksanakan rapat teknis dan diskusi antara Bappeda dan Perangkat Daerah.
Karena itu, Bupati berharap melalui pelaksanaan Musrenbang tersebut kiranya dapat menjadi media interaktif bagi segenap stakeholders dalam menetapkan program kegiatan. Sekaligus membangun komitmen bersama antar pemangku kepentingan dalam pencapaian pembangunan yang berkualitas, transparan dan akuntabel. Sehingga akan menghasilkan RKPD yang dapat menjawab permasalahan yang ada.
“Saya pun mengajak seluruh komponen yang ada untuk menjaga kondusifitas daerah, kenyamanan dan ketertiban umum. Apalagi menyebarkan berita-berita hoax. Sehingga Lampung Utara memiliki citra positif bagi para investor dan pihak eksternal yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandas Bupati.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Edi Yanto menyatakan, sarana Musrenbang kali ini adalah sebuah mekanisme penyusunan program pembangunan secara berjenjang, dari atas ke bawah dan begitu sebaliknya. Dimulai dari tingkat desa hingga kabupaten.
“Ini terkesan sebagai kegiatan rutin, tapi saya tekankan bahwa setiap tahun ada yang menjadi prioritas pembangunan. Melalui Musrenbang ini akan menjadi langkah awal untuk mencapai tujuan pembangunan yang ingin dicapai,” kata dia.
Menurut Edi, Lampung Utara merupakan kabupaten tua yang sudah banyak melahirkan daerah otonomi baru. Dulunya kabupaten ini merupakan daerah perkebunan dan pertanian, sehingga ke depan perlu ditopang kembali. Untuk itulah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ingin menjadikan Lampung sebagai penghasil terbesar Lada Hitam. Karenanya sektor pertanian di kabupaten Lampung Utara menjadi salah satu fokus pembangunan.
Selain itu, sisi kemisikinan juga harus menjadi perhatian. Data statistik mencatat ada 19,30 persen angka kemisikinan di Lampung Utara tahun 2020. “Ini harus kita kecilkan angkanya. Kemudian juga angka harapan hidup juga harus semakin baik walaupun sekarang sudah mencapai 67,67 persen,” ujar Edi.
Edi berharap, berbagai program pembangunan di Tahun 2022 bisa memperbaiki data statistik. Kemudian juga pemulihan Pandemi COVID-19 menjadi fokus perhatian pemerintah daerah. “Semua ini akan bisa dicapai dengan program prioritas sesuai dengan rencana pembangunan,” tandasnya.
Sementara itu, Lekok selaku Sekretaris Daerah mengaku, bahwa sebelum sampai pada Musrembang Kabupaten, segala tahapan telah dilaksanakan. Baik itu Musrenbang tingkat Desa, Kelurahan, Kecamatan, Forum Konsultasi Publik, Forum Gabungan (FORGAB) SKPD yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Dimana ditiap tingkatan Musrenbang Kecamatan telah disampaikan pemaparan untuk mensinergikan program pembangunan dan program prioritas.
“Selanjutnya rumusan hasil Musrenbang ini akan menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan dalam rancangan APBD Tahun 2022,” ujar Sekda.
Disisi lain Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Utara Andi Wijaya mengatakan, ada beberapa isu strategis dan prioritas pembangunan di kabupaten yang memiliki 23 Kecamatan dan 232 Desa ini pada Tahun 2022. Salah satunya, ketergantungan terhadap sektor Pertanian yang masih tinggi.
Selanjutnya permasalahan kedua adalah angka kemisikinan. Dimana yang menjadi isu strategisnya soal tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Termasuk SDM masyarakat yang berkualitas dan berbudaya menjadi isu strategis pembangunan. Serta hal yang tak kalah penting, yakni tata kelola pemerintahan.
“Terkait tata kelola pemerintah, kami sudah berkoordinasi dengan provinsi. Soal pelayanan publik juga sudah berkoordinasi dengan Ombudsman. Terakhir, dampak Pandemi COVID-19 menjadi isu pembangunan di kabupaten Lampung Utara,” pungkasnya.
Selain Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Edi Yanto yang mewakili Gubernur Lampung. Musrenbang kali ini nampak dihadiri Sekda Lampung Utara Lekok, Anggota DPRD, Forkopimda Lampung Utara, para Staf Ahli serta Asisten Pemerintah Kabupaten.