Inilah Upaya Terintegrasi Penurunan Stunting di Tubaba

Dalam upaya terintegrasi untuk mengurangi angka stunting, Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat menggelar acara peningkatan kapasitas kader pembangunan manusia di Wisma Asri, Kecamatan Tulangbawang Tengah, pada Kamis (30/5/2024)
Kegiatan tersebut dan dihadiri oleh perwakilan 100 kader dari berbagai Tiyuh di Tubaba.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Tiyuh (DPMT), Sopyan Nur, menyampaikan bahwa acara ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tubaba.
“Ada tiga narasumber utama hadir dalam acara ini. Di antaranya Asisten I Bidang Pemerintahan yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, yang membahas upaya-upaya pencegahan dan penurunan angka stunting. Kedua, perwakilan dari Dinas Kesehatan Tubaba yang memperkenalkan alat ukur perkembangan bayi yang digunakan di posyandu untuk memantau perkembangan anak usia balita dan Ketiga, tenaga ahli pemberdayaan masyarakat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang menjelaskan tentang penginputan aplikasi EHDW, sebuah aplikasi nasional yang wajib di input oleh masing-masing kader di Tiyuh,”ungkap Sopyan
Menurut Sopyan, pada tahun 2022, angka stunting di Tubaba berada di angka 14 persen. Berkat upaya bersama, angka tersebut berhasil diturunkan sekitar 4 persen pada tahun 2023, sehingga menurut hasil evaluasi terbaru, angka stunting kini berada di 10 persen, lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu 12 persen.
"Melalui kolaborasi ini, kita berharap angka stunting di Tubaba dapat terkendali. Meskipun membutuhkan waktu yang panjang, kami berharap tidak ada lagi kasus stunting baru di Tubaba, artinya zero new stunting," kata Sopyan.
Data terbaru menunjukkan bahwa saat ini terdapat 541 bayi atau balita di Tubaba yang divonis mengalami stunting. Berbagai upaya penyembuhan telah dilakukan baik secara medis maupun melalui penanganan lainnya.
Sopyan juga menyoroti bahwa terdapat 14 penyebab utama lahirnya bayi stunting, antara lain usia perkawinan dini, sanitasi lingkungan yang buruk, gizi yang tidak memadai, dan beberapa faktor lainnya.
Acara peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memperkuat peran kader pembangunan manusia dalam mengatasi masalah stunting di Tubaba, sehingga angka stunting dapat terus menurun dan kesehatan anak-anak di Tubaba dapat semakin terjamin.