Indeks Demokrasi Lampung Terus Meningkat

BANDARLAMPUNG ---
Gubernur Lampung yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Fahrizal
Darminto membuka acara Forum Group Discussion Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)
Lampung, di Hotel Emersia, Senin (3/4/2023).
IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat
perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan
pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek demokrasi, yaitu Kebebasan Sipil (Civil
Liberty), Hak-Hak Politik (Political Rights), dan Lembaga Demokrasi
(Institution of Democracy).
Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data yaitu:
(1) review surat kabar lokal, (2) review dokumen (Perda, Pergub, dll), (3)
Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam.
Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekdaprov menyampaikan
bahwa Indeks Demokrasi Indonesia khususnya Provinsi Lampung terus mengalami
peningkatan dan perbaikan. Dan seiring waktu definisi Demokrasi mengalami
perubahan bukan hanya keterwakilan melainkan mencakup aspek-aspek baik
pemerintahan, ekonomi sosial maupun budaya.
"Jadi semakin sempurna indeks demokrasi ini diukur kita
harus semakin siap, artinya semakin menjadi tidak mudah bagi kita,"
ucapnya.
Selanjutnya Fahrizal menyampaikan bahwa Forum Group
Discussion ini diadakan untuk memperbaiki sistem, Indeks Demokrasi adalah
konsekuensi dari kinerja pemerintah Provinsi Lampung, Kinerja yang bagus akan
secara otomatis menghasilkan nilai Indeks yang bagus
"Jadi kita bukan memperbaiki potretnya, tetapi
memperbaiki kinerjanya sehingga nilainya pun bagus," lanjut Fahrizal
Darminto.
Gubernur mengharapkan kepada seluruh yang hadir dalam Forum
Group Discussion agar betul-betul memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang
Demokrasi terutama mengenai aspek-aspek apa yang akan dijadikan bahan
pembahasan dalam FGD.
"Kita harus sudah sama - sama memahami rambu - rambu, jangan sampai ada PNS
yang ikut-ikutan berpolitik seharusnya
netral, sehingga ini akan memgurangi nilai indeks demokrasi kita," tegas
Gubernur.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Bagian Umum Badan Pusat
Statistik Provinsi Lampung (BPS) Lampung Agung Erianto Juliandono, mengatakan
bahwa pada tahun 2021 proses penilaian IDI menggunakan metode baru. Yakni
terkait teoritik dengan demokrasi yang lebih luas dengan cara mengurangi porsi
ukuran institusi dan melibatkan indikator demokrasi, ekonomi, dan sosial.
"Kami juga menggunakan sumber data resmi seperti koran
cetak, portal berita online, dan dokumen/peraturan yang dikeluarkan instansi,
" katanya.
IDI Provinsi Lampung terus meningkat tiap tahunnya. Tercatat
IDI Lampung pada tahun 2021 mencapai 80,18 atau kategori tinggi. IDI Lampung
tersebut naik dari tahun 2020 yang lalu yakni, 72,79.
Terdapat perubahan metode penilaian IDI pada tahun 2020 dan
2021. Pada tahun 2020 total ada 28 aspek yang menjadi indikator penilaian.
Namun untuk tahun 2021 dan selanjutnya, aspek yang dijadikan penilaian hanya 22
jenis yang termuat dalam tiga aspek yakni kebebasan, kesetaraan, dan kapasistas
lembaga demokrasi.
IDI Lampung tahun 2021 yang mencapai 80,18 terdiri dari tiga
kompisis nilai, yakni aspek kebebasan 76,64, Aspek kesetaraan 81,82 dan aspek
kapasitas lembaga demokrasi mencapai 81,96.
Hadir dalam acara,
Sekretaris Bappeda Provinsi
Lampung, Sekretaris Kesbangpol, Sekretaris Dewan, Forum Komunikasi Umat
Beragama, Perwakilan Akademisi Universitas Lampung.