Bupati Serang Instruksikan OPD Data Pedagang dan Pelaku UMKM di Lokasi Wisata
SERANG - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memimpin rapat
koordinasi (rakor) Tim Pengendalian Inflasi (TPID) Kabupaten Serang di Aula KH.
Syam’un, Selasa (8/11/2022).
Rakor dihadiri Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI)
Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Ketua
Pelaksana Harian TPID Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri, Asda II
Hamdani dan sejumlah Kepala OPD terkait.
Tatu yang juga Ketua TPID mengintruksikan empat Organisasi
Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pertanian (Distan), Dinas Pariwisata Pemuda
dan Olahraga (Disparpora), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Dinas
Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) bersama Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), turun ke wisata Pantai Anyer dan Cinangka
untuk mendata para pedagang dan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Hal itu dilakukan agar diketahui berapa jumlah pengunjung
atau wisatawan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 dari
pengalaman sebelum adanya pandemi COVID-19, sehingga bisa di penuhi untuk
kebutuhan pokok pangannya.
Tatu mengatakan, rakor TPID yang dilaksanakan lebih di
khususkan dalam rangka menjaga ketersediaan pangan serta bahan pokok di
Kabupaten Serang menjelang libur natal dan tahun baru. Seperti diketahui,
Kabupaten Serang mempunyai daerah wisata Anyer dan Cinangka dan disana dalam
waktu yang dekat banyak wisatawan dan tentunya membutuhkan bahan makanan pokok.
“Itu (upaya) dalam jangka pendek yang harus di lakukan oleh
Pemda Kabupaten Serang, oleh para kepala OPD berkaitan dengan menahan untuk
lajunya inflasi dalam waktu dekat ini,†ujar Tatu.
“Berapa jumlah pengunjung berdasarkan pengalaman tahun lalu
sebelum pandemi supaya nanti bisa di hitung butuh bahan pokok berapa yang
menjadi pemicu inflasi, baik beras, gula, dan minyak butuh berapa supaya nanti
ada barangnya, jangan sampai ada tamu datang kesini orang datang butuh makan
yang banyak,†imbuhnya.
Tatu tidak ingin ketersediaan bahan makan pokok ini
berkurang di masyarakat, sehingga masyarakat yang butuh namun bahan pokok tidak
ada. “Ini akan berdampak secara otomatis harga barang menjadi naik,â€katanya.
Sedangkan terkait ketersedian sembako jelang akhir tahun,
Tatu mengungkapkan, bahwa perlu dilakukan meski beras surplus akan tetapi untuk
gula juga terkadang kurang sehingga perlu pasokan dari luar daerah. “Nah ini
coba di inventarisir misalnya telur kan disini ada perusahaan yang memang
berproduksi untuk telur, kemudian ayam, daging itu satu-satu di
inventarisir,â€ujarnya.
Inventarisir bertujuan, sebut Tatu, untuk mengetahui
kebutuhan masyarakat Kabupaten Serang secara keseluruhan berapa ditambah dengan
hadirnya para wisatawan hingga akhir tahun 2022 sampai awal tahun 2023. Namun,
kalau misalnya butuh di datangkan dari luar daerah seperti yang di sampai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito
Karnavian ada kerjasama antar daerah.
“Jadi nanti kita cari misalnya di kabupaten mana yang suplai
ayamnya banyak atau suplai nya yang lain apa yang mereka berlebih, nah kita
beli disana langsung dan untuk transportasi pemda yang handle, supaya tadi
harganya tidak naik ketika sampai kesini,â€terangnya.
“Hal-hal tadi bekerjasama dengan antar daerah supaya menjaga
harga ini tetap stabil. Banyak arahan dari pemerintah pusat berkaitan dengan
ini yang harus di lakukan oleh pemda,â€tambah Tatu.
Sementara Kepala Disparpora Kabupaten Serang Anas Dwi Satya
Prasadya memastikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan data-data sejak tahun
2019-2020 sampai tahun 2021, dan diperkirakan tahun 2022 ini jumlah wisatawan
akan meningkat. Pasalnya, pada Bulan November untuk kunjungan wisatawan sudah
mengalami peningkatan melebihi tahun lalu. “Untuk tahun ini jumlah wisata lebih
meningkat lagi dari tahun kemaren,â€katanya.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, Anas lebih
mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok yang akan dikerajsamakan dengan pihak
Bulog Sub Divre Serang dan Diskoumperindag. “Jadi jangan sampai nanti ketika
wisatawan banyak harga bahan pokok mengalami kenaikan, kita antisipasi
itu,â€terang Anas.
ANDRE NANDA SAPUTRA








