Bank Dunia dan IMF Desak Vaksinasi COVID-19 Secara Luas untuk negara berkembang

Bank Dunia dan IMF Desak Vaksinasi COVID-19  Secara Luas untuk negara berkembang
foto: Kristalina Georgieva & David Malpass (Xinhua/Liu Jie)

Monologis.id - Bank Dunia dan IMF meminta negara-negara yang memiliki kelebihan pasokan vaksin Agar dapat membantu dengan segera pada negara negara berkembang, dengan memberikan bantuan dosis vaksin secara transparan dan rencana distribusi yang tepat guna. Seperti di lansir dari kantor berita Xin hua jumat (4/6).

"Pandemi virus corona ini, tidak akan berakhir sampai semua orang bisa di vaksin, termasuk Rakyat yang ada di negara negara berkembang," demikiran tegas Presiden Bank Dunia David Malpass dan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam pernyataan bersama kepada perwakilan negara-negara Kelompok Tujuh (G7) di Washington kamis (3/6) waktu setempat.

"Akses vaksin di seluruh dunia memberikan harapan terbaik untuk menghentikan pandemi virus corona, serta menyelamatkan nyawa Manusia, serta dapat mengamankan pemulihan ekonomi secara lebih luas," tambah Malpass dan Georgieva.

 

Ini menjadi catatan bersama para pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Bank Dunia dan IMF. Mereka telah mendesak secara internasional dalam pendanaan Vaksin Sebesar 50 miliar dolar AS. Progam ini bertujuan untuk mencapai akses dosis Vaksin yang lebih adil hingga dapat membantu mengakhiri pandemi di seluruh Dunia.

"Kami meminta semua negara berkembang untuk bergerak cepat secara Kerjasama dalam menerapkan rencana pengadaan dan distribusi vaksin untuk menyelamatkan jiwa Manusia," lanjut Malpass dan Georgieva.

 

Kedua pemimpin Bank Dunia dan IMF tersebut juga mendesak para produsen vaksin untuk memprioritaskan peningkatan produksi vaksin yang ada sekarang. Kemudian dapat memberikan peningkatan distribusi vaksin bagi negara-negara berkembang. Mereka pun secara multilateral telah bekerja secara aktif dalam mendorong dan mendukung akses Vaksinasi secara lebih luas dan lebih besar lagi.

"Distribusi vaksin secara lebih luas juga merupakan suatu kebutuhan ekonomi yang mendesak, dan keharusan moral semua negara, dan para produsen vaksin," papar mereka berdua.

 

Menurut perkiraan IMF sendiri, peluncuran vaksinasi yang lebih cepat dapat memberikan dampak ekonomi setara dengan 9 triliun dolar AS secara global pada tahun 2025. Sehingga dapat dimulai kembali kegiatan ekonomi yang lebih cepat di suatu wilayah.

Pada konferensi pers baru-baru ini, Georgieva direktur Pelaksana IMF mengatakan bahwa ada sekitar 60 persen dari keuntungan 9 triliun dolar AS tersebut diberikan ke pasar negara berkembang, dan 40 persen diberikan ke ekonomi maju.