Masyarakat Banten Masyarakat Pejuang

PANDEGLANG - Masyarakat Banten merupakan masyarakat pejuang. Jiwa itu dimiliki ulama, jawara, petani, hingga rakyat biasa lainnya. Salah satunya yakni Sultan Ageng Tirtayasa, sejak tahun 1652 dengan semangat anti penjajahan, memimpin perjuangan rakyat Banten melawan VOC.

"Pada 1656, perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap VOC dilakukan dengan cara melakukan sabotase dan perusakan kebun tebu serta pabrik-pabrik penggilingannya. Tahun 1888 dilanjutkan tahun 1926 Ulama Banten kembali bangkit melawan Kolonialisme Belanda. Pada zaman pendudukan Jepang, Ulama dan rakyat Banten juga berjuang melawan Jepang," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PRIMA, Agus Jabo Priyono saat pengukuhan pengurus DPW Prima Provinsi Banten, Sabtu (13/11).

Agus menuturkan bahwa spirit yang melahirkan PRIMA tidak lepas dari semangat perjuangan dari segala bentuk penjajahan yang telah dilakukan para leluhur.

Sementara itu, sebanyak kurang lebih 120 kecamatan dan delapan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten telah rampung dan resmi dikukuhkan.

Acara ini bertemakan "Menyongsong Pemilu 2024 Bersama Rakyat: Lolos KPU, Menang Pemilu". Pengukuhan dilakukan di Desa Kadubera, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"PRIMA adalah partai yang dipimpin anak-anak muda yang matang, banyak mengenyam asam garam kehidupan dan perjuangan, lahir dari rahim rakyat biasa," ucap dia.

"Siapa yang dimaksud orang biasa itu, yaitu, orang kebanyakan, bukan orang yang berpangkat tinggi atau mereka yang kaya raya, banyak harta, namun rakyat biasa tersebut adalah 99 persen orang yang hidup di bumi Indonesia ini, baik itu petani, buruh, pedagang kaki lima, nelayan, dan kaum yang sejak Indonesia merdeka sampai sekarang masih hidup serba kekurangan, hidup pas-pasan," tambah dia.

Meski partainya dinaungi oleh rakyat biasa, Agus Jabo mengaku bahwa pihaknya memiliki kekuatan dan tekad untuk bangkit, bersatu, berjuang mewujudkan harapan hidup, serta harapan yang juga dicita-citakan para pendiri bangsa

"Indonesia yang merdeka, demokratis, maju, adil makmur, sesama anak bangsa hidup rukun, hidup damai, di atas tanah air kita sendiri, hidup adil makmur di dalam negara kita sendiri, negara kesatuan republik Indonesia," kata Agus.

Sementara itu, Ketua DPW PRIMA Banten, Rizky Arifianto mengatakan bahwa PRIMA lahir dari situasi  dominasi oligarki di dalam perpolitikan Indonesia hari ini.

"Partai ini lahir dari rahim rakyat sesuai dengan tagline kita yaitu “partainya rakyat biasa. Dengan modal harapan dan cita-cita bersama rakyat untuk terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Rizky kepada awak media, .

Rizky mengatakan bahwa partainya tersebut di tulang punggungi oleh anak-anak muda. Hal itu terlihat jelas dari struktur kepengurusan di beberapa provinsi Indonesia, termasuk Banten.

"Kepengurusan di beberapa Provinsi yang pengurus provinsinya adalah anak-anak muda yang enerjik, berani, dan konsisten. Salah satunya di Provinsi Banten sendiri," ucap Rizky.

Rizky juga menyampaikan bahwa, PRIMA juga mengusung sembilan program diantaranya pajak yang berkeadilan, industrialisasi nasional dengan menjamin kesejahtraan pekerja, pertanian moderen.