Lima Remaja Putri Disekap 25 Hari di Hotel, Dipaksa Layani Pria Hidung Belang 10 Kali Sehari, Agus BN: Polisi Harus Usut Tuntas

BANDARLAMPUNG – Pengungkapan kasus dugaan penyekapan 5 remaja putri selama 25 hari di salah hotel Bandarlampung oleh Polresta Bandarlampung mendapat apresiasi banyak pihak.
Agus Bakti Nugroho, Pengacara yang mendampingi keluarga korban mendesak Kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang tersebut.
“Kami mengapresiasi gerak cepat unit PPA Satreskrim Polresta Bandarlampung dalam penanganan kasus ini. Karena klien kami yang masih di bawah umur disekap dan disuruh melayani pria hidung belang 6 sampai 10 kali sehari. Korban mengalami trauma psikis karena mengalami kekerasan seksual,” ujar Agus BN usai melapor ke Polresta Bandarlampung, Kamis (11/8/2022)
Agus mengungkapkan, korban yang putus sekolah kelas 1 SMP ini sudah menjalani visum et repertum.
Menurutnya, peristiwa ini menimbulkan trauma fisik dan psikologis bagi korban. Kini sedang menjalani observasi dan mendapatkan perawatan intensif.
"Kasihan sekali, mohon maaf, sampai korban tidak bisa berjalan lagi, dan tadi pagi sudah diperiksa untuk visum et repertum. Dokter merekomendasikan untuk dirawat karena organnya rusak," kata Agus BN.
Agus mengungkapkan, menurut pengakuan korban, mereka dipaksa melayani pria hidung belang sampai sepuluh kali dalam sehari. Dimana penyekapan sampai 25 hari. Ironisnya, mereka hanya mendapat bayaran Rp200 ribu-400 ribu, dan uang itu untuk bayar hotel dan biaya makan komplotan/sindikat yang melaksanakan praktek prostitusi anak dibawah umur, dan ini merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat keji dan melanggar hak asasi manusia.
“Kami selaku pendamping korban memohon Kepada Bapak Kapolresta Bandar Lampung c/q Kasat Serse, agar kasus ini bisa dibongkar dan diusut dengan tuntas, termasuk para hidung belang pelanggannya, karena Human Trafficking khususnya praktek prostitusi anak dibawah umur terjadi dan terus berlangsung karena ada konsumennya (pria hidung belang),” kata Advokat berkaca mata itu.
Dia berharap untuk pengusutan sampai tuntas, agar tidak ada lagi korban korban berikutnya.