Dua Terduga Teroris Jaringan JAD Ditangkap di Yogyakarta

JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Yogyakarta. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan, kedua terduga teroris itu ditangkap pada Rabu (9/2/2022) dan terafiliasi kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Dua terduga teroris itu berinisial RAU (32) ditangkap di Tegalrejo dan SU (52) diamankan di Sewon, Bantul.
"Keterlibatan RAU berbaiat pada Amir Daulah Islamiyah Abu Bakar Al Baghdadi, tahun 2019 berbaiat ulang kepada Amir Daulah Islamiyah Al Hasyimi. RAU anggota JAD Yogyakarta dan ikut uji coba bom Gunung Sepuh, Bantul 2018," jelas Ramadhan di Mabes Polri, Kamis (10/2/2022).
Adapun keterlibatan SU yakni pada 2016 berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi selaku pimpinan ISIS dan pada 2019 berbaiat ulang kepada Abu Ibrahim Al Hashimi Al Quraishi dari ISIS.
"SU anggota JAD Yogyakarta, SU pernah ikut latihan militer idad bersama kelompok JAD Yogyakarta 2016 sampai dengan 2019. Ingin melakukan amaliyah dengan melakukan penyerangan ke kantor polisi," kata dia.
Sementara, Polri juga berhasil mengungkap peran tiga teroris berinisial CA, M, dan R di Bengkulu. Ketiganya diduga memiliki peran beragam, dari menggalang dana, melakukan perekrutan, hingga menyembunyikan buronan.
Ramadhan menjelaskan, ketiganya berasal dari kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) Bengkulu. CA merupakan Ketua JI Bengkulu yang bertugas merekrut anggota.
“(Sebanyak) 3 TO (target operasi) ini terlibat tindak pidana terorisme, di mana CA terlibat sebagai Ketua JI Cabang Bengkulu yang tugasnya adalah merekrut, bersama M dan R,” ujar Ramadhan.
Dia membeberkan, ketiga tersangka terhubung dengan JI cabang lain, seperti Palembang, Riau, dan Sumatera Utara (Sumut). Ketiganya sudah berbaiat kepada JI sejak 1999.
Lebih lanjut Ramadhan mengatakan, ketiga tersangka teroris aktif menggalang dana hingga menyembunyikan buron. Hal tersebut didukung keterangan dan alat bukti yang didapat Densus 88.
“Dari keterangan dan alat bukti yang didapat, mereka aktif dalam perekrutan, penggalangan dana, dan memfasilitasi pelaku atau DPO untuk sembunyi atau melarikan diri,” imbuh dia
Sebelumnya, Densus 88 mengamankan tersangka teroris di lokasi berbeda di Bengkulu. Mereka yang diamankan berprofesi sebagai petani hingga dosen di universitas.
Penangkapan pertama adalah seorang petani berinisial MT di Desa Bajak, Kecamatan Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Disusul RH di Kelurahan Tebeng, Kota Bengkulu.