Takut Sepi, PKL Bambu Kuning Menolak Direlokasi

Takut Sepi, PKL Bambu Kuning Menolak Direlokasi
Sejumlah Pedagang Kaki Lima Pasar Bambu Kuning melakukan aksi menolak relokasi. Aksi dilakukan di Jalan Batu Sangkar belakang Pasar Bambu Kuning, Bandarlampung. (Foto: Budi Bowo Laksono/monologis.id)

BANDARLAMPUNG - Rencana baik Pemkot Bandarlampung menata Pasar Bambu Kuning yang semrawut kembali mendapatkan penolakan. Persatuan Pedagang Kaki Lima (PPKL) Bambu Kuning melakukan aksi menolak relokasi karena takut sepi dagangannya.

Perwakilan PPKL Bambu Kuning, Hipni, mengatakan, sejak beredar wacana relokasi terhadap PKL yang berjualan di Jalan Imam Bonjol, PPKL telah berupaya agar bisa bertemu dengan Wali Kota Bandarlampung  Eva Dwiana. Namun gagal. Aksi berlangsung di Jalan Bukit Sangkar belakang pasar Bambu Kuning.

“Kami akan sampaikan ke Bunda Eva alasan penolakan relokasi ke lantai dua. Pengalaman kami yang pernah direlokasi ke lantai dua dan tiga, dagangan kami sepi pembeli. Sepi berbulan-bulan bahkan setahun lebih. Relokasi hukan menambah sejahtera tapi sebaliknya malah memperbanyak utang di rentenir,” kata Hipni, Rabu (17/11).

Terkait alasan pemkot yang menilai keberadaan PKL membuat kumuh dan tertib, PPKL Bambu Kuning berharap kebijaksanaan. PPKL Bambu Kuning siap ditata dan dirapihkan walaupun harus membayar.