Minyak Goreng 'Hilang' di Bandarlampung

BANDARLAMPUNG - Warga Bandarlampung semakin menjerit dengan kelangkaan minyak goreng. Jangankan minyak goreng subsidi, minyak goreng harga lama juga sulit didapat. Ditengarai ada pihak yang menimbun barang.
"Kalau begini, mending gak ada minyak goreng subsidi, tetapi ada barang. Ini cari minyak goreng sudah seperti nyari barang haram. Susahnya minta ampun," Wati, warga Rajabasa, Sabtu (12/7/2022).
Penelusuran monologis.id menunjukkan sejumlah supermarket sering kehabisan barang. Indomaret dan Alfamart sering tidak ada barang. Sementara Lotte Grosir Hajimena membatasi pembelian 1 liter per member. Lalu Indogrosir Bandarlampung hanya memberikan 2 liter per member merah. Padahal seminggu lalu memberikan jatah dua dus per member.
Akibat kelangkaan minyak goreng, Indogrosir kebanjiran permintaan member baru. Sebab, syarat membeli minyak goreng harus memiliki member: biru dan merah.
Sejumlah sales yang biasanya menawarkan minyak goreng ke toko sembako, kompak tak punya barang. "Bos gua sudah order ke BW, tetapi belum dikirim," kata sales Heri. Sejak minyak goreng murah diluncurkan, dia justru tak punya barang. Ini juga dialami para agen besar di Hajimena dan Natar.
Sales Indomarco sebagai pihak yang khusus menyalurkan minyak goreng Bimoli di Lampung juga begitu. Salesnya mengaku tak memiliki stok barang.
Namun demikian, sejumlah pegawai supermarket dan sales nakal justru menawarkan minyak goreng subsidi tetapi dengan harga tinggi. Kepada monologis.id sales itu menawarkan minyak goreng 2 liter sebanyak 20 dus dengan harga Rp30.000 pcs.
Di sejumlah supermarket, sejumlah pegawai yang kedapatan nakal, mendapat peringatan. Pegawai nakal itu memborong stok minyak goreng untuk dijual di luar dengan harga tinggi.