Tak Gunakan Masker, Warga Jakarta Dilarang ke Pasar

Tak Gunakan Masker, Warga Jakarta Dilarang ke Pasar
Foto: Istimewa

JAKARTA – Menjelang 10 hari terakhir Ramadan, masyarakat terlihat sibuk berbelanja untuk memenuhi berbagai kebutuhannya disaat Idulfitri nanti. Ini yang menyebabkan beberapa pusat perbelanjaan, seperti di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai ramai pengunjung meskipun masih dalam suasana pandemi COVID.

Dan untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan respon cepat untuk berkoordinasi dengan setiap kepala Perumda Pasar Jaya. Jalan ini, bertujuan agar setiap pengelola pasar lebih mengetatkan pengawasan, sehingga laju kasus aktif COVID-19 bisa dikendalikan secara sistematis.

Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali, mengatakan telah meminta BP BUMD DKI Jakarta untuk menginstruksikan Perumda Pasar Jaya, agar aktivitas roda perekonomian tetap berjalan di setiap pasar. Akan tetapi, pengunjung tetap harus mematuhi protokol kesehatan, salah satunya memakai masker.

“Kami akan mengantisipasi segala potensi terjadinya lonjakan kasus aktif, seperti kegiatan di setiap pasar menjelang hari raya Idulfitri. Mulai hari ini hingga seterusnya, kita akan menempatkan satgas COVID-19 untuk mengatur pengunjung dan menertibkan pelanggar protokol kesehatan. Pada Intinya, setiap pengunjung dilarang memasuki area pasar jika tidak mengenakan masker,” tutur Marullah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (02/05).

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, menerangkan pihaknya akan evaluasi pengawasan, serta mengatur kembali berbagai langkah dalam menertibkan pengunjung di setiap pasar, khususnya Pasar Tanah Abang.

“Kami akan bergerak cepat, dan tidak ada tawar-menawar terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Kita tegaskan bahwa tidak ada pelarangan untuk berbelanja di pasar. Kita hanya akan mengatur kembali skema pengawasan, agar tidak terjadinya kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru di area pasar,” ungkap Arief Nasrudin.

Dia juga menegaskan akan mengatur secara teknis pengawasan terkait jumlah petugas yang akan ditempatkan di setiap pasar. ini kita lakukan supaya tidak ada celah atau peluang terjadinya pelanggar protokol kesehatan, karena DKI Jakarta kini sedang berjuang menekan angka penyebaran COVID-19 tersebut.

“Kita menegaskan bahwa ‘zero tolerance’ bagi pedagang dan pengunjung yang melanggar aturan prokes saat memasuki pasar. Ini tidak hanya di Tanah Abang, tapi di seluruh pasar akan kita tindak bagi yang melanggar,” pungkasnya.