Lewat Media Sosial Bangun Rasa Sosial

Oleh: Deni Haddad
Tak bisa disangkal, jika media sosial menghadirkan kegembiraan, gairah dan kemudahan bagi penggunanya, mode interaksi sosial baru yang buat pengguna bisa senyum sendiri, marah sendiri, punya kepuasan batin tersendiri bahkan untuk sekedar komunikasi dengan kerabat, teman dan lainnya, ada juga yang kreatif memanfaatkan untuk usaha.
Pengguna media sosial mengalami lonjakan drastis, apalagi di posisi saat ini kita sedang banyak aktivitas dilakukan di rumah, lewat himbauan kebijakan pemerintah Social Distancing, yang tak ayal banyak pengguna medsos menggunakan tagar #DirumahSaja, tetapi hingga satu titik banyak juga yang kita dapati mabuk kepayang sampai lupa diri dan waktu.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, masih banyak pula menggunakan jejaring sosial bukan untuk menguatkan rasa empati sosial dan saling pengertian antar sesama, malah terkesan dengan sengaja, menyalahgunakan untuk kepuasaan diri sesaat atau untuk sekedar senyum di depan hape pribadi.
Tak heran kabar bohong (hoaks) dan ujaran kebencian yang didapat pada media sosial ini masih banyak dijumpai, bisa dianalogikan sebagai "jalanraya" bebas, gratis dan kapanpun di manapun.
Rasa empati yang tinggi membuat kita bergandengan tangan bersama pemerintah dalam hal memerangi dan memutus rantai penyebaran virus korona ini, bukan mengasumsikan salah si ini salah si itu, sebab ini wabah hampir di seluruh negara, bukan cuma di Indonesia saja.
Pemerintah akhir-akhir ini terus berupaya bagaimana menyelesaikan persoalan akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 ini, di satu sisi banyak juga mengambil manfaat untuk sekedar mendapat untung yang berlipat.
Dan sayangnya sebagai warga negara, kita terkadang masih terjebak dengan frame kebencian, seolah-olah negara tak berbuat, seolah apa yang di lakukan negara salah dan seolah negara acuh tak acuh dalam memerangi musibah bersama ini.
Andai saja bicara itu dikenakan tarif, mungkin saja kita sebagai manusia akan bicara seperlunya saja, apalagi bicara di ruang publik di zaman yang serba digital ini lewat jejaring sosial untuk menulis di time line pribadi yakin penuh kehati-hatian, pasti banyak manfaat ketimbang mudaratnya.
Mari bersama kita bergandengan tangan memerangi bencana virus korona ini, bangun rasa optimis jangan sebar rasa pesimis yang berujung tidak berkesudahan persoalan kita bersama ini, kita masih ingin sekedar silaturahmi antar sesama, untuk sekedar ngopi dan bercanda gurau menuangkan ide untuk pemikiran-pemikiran besar terlibat dalam negara, kita masih ingin keluar rumah mengais rezeki untuk sekedar membahagiakan keluarga di rumah, jangan jadikan candaan bahwa dampaknya tak negatif bagi kelangsungan negara.
Bermediasosial lah dengan baik dan benar jangan berselancar dengan analogi jalan raya bebas hambatan, sebab masalah ini adalah masalah kita bersama, tuangkan ide gagasan, kerja konkret hadir pada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan kita, jangan jemari dipakai hanya untuk sekedar eksis dengan propaganda dan mengambil manfaat di saat kita semua sedang berjuang memerangi pandemi Covid-19 ini.