BPL-FC Dan Ekosistem Sepakbola Lampung Berkelanjutan

BPL-FC Dan Ekosistem Sepakbola Lampung Berkelanjutan
(Foto:Istimewa)

Oleh : Dero *)

Pasca konferensi pers resmi yang dilakukan oleh Bhayangkara FC Bersama Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal atau Iyai Mirza panggilan karibnya, telah memutuskan bahwa Bhayangkara FC telah melakukan re-branding Nama menjadi Bhayangkara Presisi Lampung FC – BPL FC.  Kemudian keduanya menyampaikan juga secara resmi BPL FC bermarkas di stadion sumpah pemuda PKOR Way Halim Bandar Lampung.

Langkah ini dari sisi Iyai Mirza merupakan pembuktian salah satu janji kampanye bahwa dirinya akan mendatangkan klub liga 1 ke provinsi Lampung. Tentu kondisi ini disambut baik oleh para pecinta sepakbola di Lampung yang “haus” tontonan sepakbola kasta tertinggi di Indonesia setelah terakhir 6 tahun lalu Badak Lampung berlaga di liga1.

Dari sisi klub BPL FC yang merupakan metafora dari Bhayangkara akan menjadi Langkah strategis dalam perjalanan mereka sebagai klub, guna meraih basis dukungan supporter secara luas di Lampung. Kemunculan kelompok supporter El Bhara dan Sikambara yang secara resmi akan mendukung keberadaan BPL FC di Lampung, mejadi respon positif dari bawah atas kehadiran BPL FC dalam mengarungi Liga1. Terlebih liga1 sekarang pun melakukan Langkah rebranding strategis menjadi holding besar pengelolaan liga sepakbola dalam lingkup yang terdiri dari BRI super ligue (Liga1), Pegadaian Champhonship (liga 2), Liga Nusantara (liga3) dan Elite Pro Academy. Dan BPL FC jangan meragukan dukungan dari para pecinta sepakbola yang ada di Lampung.

Namun sebagai pecinta sepakbola dan yang besar dan tumbuh di Lampung, penulis mencoba observasi dangkal terkait sejarah sepakbola Lampung. Mulai dari kejayaan klub Jaka Utama, Lampung Putra, Tim Pon Lampung, PSBL, Lampung Sakti hingga Badak Lampung.

Semua nama nama yang masuk dalam sejarah sepakbola Lampung dan nasional tersebut tentu meninggal beberapa warisan dan cerita besar dan segala vibesnya.

Namun sekali lagi menurut penulis warisan kejayaan sepakbola tersebut tidak mengakar kuat sebab akar ekosistemnya tidak terbangun luas dan kuat.

Lalu apa yang harus kita perkuat dan luas dalam kaitannya keberadaan BPL FC berkandang di Lampung..?

Sepakbola menurut penulis adalah bagian olah raga yang berunsur skill-keterampilan-fisik yang berbasis bakat dan Latihan sehingga bakat Latihan tersebut mampu membentuk, menjaga dan menularkan ke pihak lain.

Maka keberadaan BPL-FC yang mampu didatangkan oleh iyai mirza sebagai Gubernur Lampung merupakan berkah dan hadiah istimewa untuk semua stake holder hingga para pecinta sepakbola yang ada di Lampung.

Sebagai pecinta bola di Lampung penulis memiliki beberapa harapan dalam kehadiran BPL FC agar sepakbola Lampung secara ekeosistem bisa dibangun secara berkelanjutan secara mengakar dan meluas. Harapan tersebut coba saya paparkan satu persatu sebagai berikut :

 1.      BPL FC mampu membangun akademi sepakbola nya berbasis di Lampung

Merujuk pada sejarah sepakbola Lampung yang sebelumnya, tentu salah satu evaluasinya adalah tidak terbangunnya akademi sepakbola yang modern berkelanjutan. Dengan adanya akademi BPL FC ini tentu menjadi sebuah sumber talenta tersendiri bagi BPL FC dalam rekrutment pemain utama mereka.

Secara logika industrinya maka salah satu rantai pasok nya akan lebih memastikan akar dan keberlanjutan BPL FC dalam penggelolaan sebuah klub sepakbola yang modern.

Dan semua talenta muda sepakbola Lampung akan lebih bersemangat dan tidak perlu jauh jauh mencari tempat membina bakat kemampuan mereka karena ada di Lampung. Hal ini akan menjadikan BPL FC lebih dicintai para penggemar sepakbola di Lampung selain penampilan mereka di super liga.

Secara brand dan kekuatan rantai pasok dari akademi BPL FC, maka keberadaan BPL FC yang secara terus menerus akan dipertahankan baik posisi, prestasi dan performance nya.

 

2.      BPL FC mampu menggelar kompetisi grass root usia dini u-12-18

Jika pun akademi BPL FC tidak mampu menampun para bibit talenta sepakbola Lampung, tentu pengelolaan akademi BPL FC akan menjadi bench mark bagi para SSB yang ada di Lampung. Bahkan bukan tidak mungkin para SSB berserta talentanya tersebut di organize dalam sebuah kompetisi grass root yang rutin berjenjang berkelanjutan di Lampung. Sehingga talenta dan bibit muda sepakbola yang ada di Lampung tidak melulu Latihan tanpa ada mental kompetisi yang kuat dalam diri mereka. Dengan kompetisi grass root yang ada di Lampung maka gelora aura -vibes sepakbola akan menemui muaranya dalam men challenge hasil Latihan mereka selama ini di SSB atau akademi.

Penulis teringat bagaimana almarhum Priyo Wibowo kawan saya, ayah dari Akha pesepakbola muda yang berhasil masuk seleksi timas U17. Dalam cerita Almarhum semasa hidup harus berkeliling pulau jawa hanya untuk mendapatkan tempat dan kompetisi yang baik guna meningkatkan semua kualitas yang dimiliki anaknya dalam bermain sepakbola.

Dengan bangunan kualitas kompetisi grass root di Lampung nantinya, sudah tentu pilihan para orang tua yang memang anaknya minat pada sepakbola tidak akan jauh dari rumah dan kehidupan mereka sehari hari. Melalui kompetisi juga para SSB-akademi sepakbola pun akan melakukan pemantauan habit pola hidup mereka sebagai seorang atlet dari usia dini.

      3. BPL FC mampu menjadi mercusuar talent scouting bibit sepakbola Lampung

Dengan berjalannya point 1 dan point 2 diatas maka penulis meyakini bahwa BPL FC akan menjadi sebuah brand image yang memiliki positioning khusus bagi para pecinta sepakbola bahkan seluruh masyarakat Lampung. Hal ini akan mendorong para talent scout sepakbola lainnya untuk datang ke Lampung secara terus menerus memantau semua bibit, kompetisi terkait ekosistem sepakbola yang ada. Dan jangan lupa Lampung juga memiliki para pelatih, pemain yang sudah berkiprah di nasional tentu mereka tidak akan tinggal diam jika eksosistem melalui kompetisi-akademi ini terwujud.

Dengan adanya point 1-2 diatas pun maka kebutuhan akan pelatih sepakbola yang berlicensi akan semakin tinggi. Terlebih jika jangkauan mudah untuk meraih licensi pelatih yang berjenjang dapat dukungan luas para stake holder maka semakin banyak pelatih berkualitas berlisensi maka akan semakin mudah bibit bakat sepakbola muncul di permukaan

4.   Kehadiran BPL FC jadi momentum perbaikan fasilitas sepakbola Lampung

Dalam membangun sebuah ekosistem memang tidak mudah sebab membutuhkan semua sumber daya secara konsisten berkelanjutan, Salah satu penunjang ekosistem tersebut adalah infrastruktur yang berkualitas FIFA. Meski di tengah himpitan ruang fiskal yang didera oleh semua wilayah pemerintahan di Lampung tentu jalan keluar dan semangat tersebut akan mudah terwujud meski perlahan, apalagi jika point 1 -3 sudah terwujud.

Pola pola pembiayaan perbaikan dan pembangunan infrastruktur penulis serahkan kepada yang lebih ahli baik secara hitungan financial engineering, industrial bisnis, bahkan aksi aksi keuangan sesuai regulasi pemerintahan.

Bahkan mungkin gotong royong melibatkan masyarakat luas akan mungkin terjadi jika dan hanya jika pengelolaan ekosistem sepakbola tersebut berjalan secara compliance, akuntable, transparan, target oriented.

Semua tutur tertulis ini semata mata dituangkan oleh penulis dalam merespon gegap gempita kehadiran BPL FC di Lampung. Dan penulis meyakini selama niat kita baik, akan bertemu orang baik dan semua akan berjalan baik

 

*) Pendiri- Juru Bicara Sikambara Supporter Sepakbola Lampung