Bupati Waykanan Uraikan Makna Hijrah Sesungguhnya

WAYKANAN-Bupati Waykanan, Ayu Asalasiyah, menyampaikan bahwa hijrah seringkali dipahami sebagai perpindahan fisik Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Namun, sehungguhnya makna hijrah jauh lebih dalam dan relevan untuk kehidupan saat ini. 

“Hijrah adalah perpindahan dari kegelapan menuju cahaya. Dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari perilaku buruk menuju akhlak mulia, dari kelalaian menuju kesadaran akan hakikat hidup. Meninggalkan kebiasaan-lebiasaan yang tidak bermanfaat, memperbaiki kualitas ibadah, meningkatkan kepedulian sosial, dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi sesama,” kata Ayu saat menghadiri Pengajian Akbar dan Istighotsah dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 H di Pondok Pesantren Qur’an Al-Muhsin KM.20 Kampung Negeri Batin, Kecamatan Umpu Semenguk, Waykanan, Lampung, Rabu (16-7-2025).

Seyogiyanya, lanjut Ayu, kita meneladani perjuangan dan pengorbanan. Sebagaimana Nabi dan para sahabatnya berkorban meninggalkan kampung halaman demi tegaknya Agama Allah.

“Kita pun diajak untuk berkorban waktu, tenaga, dan pikiran demi kebaikan, kemajuan, dan keberkahan di lingkungan kita,” ujar Ayu.

Dalam acara tersebut, Ayu mengajak masyarakat untuk menjadikan momen tersebut sebagai hijrah mental dan spiritual. Hijrah dari rasa malas menuju giat bekerja dan berkarya, serta hijrah dari sifat individualistis menuju semangat gotong royong dan kebersamaan. Dan hijrah dari perselisihan menuju persatuan dan kerukunan.

“Tahun ini juga menjadi waktu yang tepat untuk kita berhenti sejenak dan merenungkan perjalanan hidup yang telah Kita lalui. Mari bersama-sama seluruh elemen masyarakat Waykanan untuk menjadikan momentum ini sebagai pijakan untuk melangkah maju. Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan, mempererat tali silaturahmi, serta bahu-membahu membangun Waykanan yang mandiri dan sejahtera,” tuturnya.