Penembakan Kulit Hitam Kembali Picu Kerusuhan di Amerika Serikat
BANDARLAMPUNG – Setelah kejadian penembakan Polisi terhadap seorang Afro Amerika bernama Jacob Blake (29), peristiwa serupa terjadi pada Senin (24/08) kemarin di kota Kenosha Winconsin.
Dalam video penembakan yang diambil oleh seseorang dan tersebar luas, memperlihatkan bahwa Blake berjalan ke sisi ruang kemudi SUV abu-abu kemudian diikuti oleh dua petugas polisi dengan genggaman pistol siaga.
Lalu tujuh tembakan mengarah ke punggung Jacob Blake, yang tampak tidak bersenjata saat membuka pintu mobilnya. Sesaat sebelumnya petugas polisi menarik kemejanya.
Dikutip dari Telegraph Selasa (25/08), dalam tayangan tersebut tidak diketahui apakah petugas polisi melihat sesuatu di dalam kendaraan Blake sehingga membuat mereka melakukan aksi penembakan tersebut.
Menurut Ben Crump, Pengacara Keluarga Jacob Blake, bahwa ketiga anak Jacob Blake yang masih kecil menyaksikan penembakan jarak dekat tersebut.
Kejadian ini mendorong protes warga hingga terjadi kerusuhan selama dua hari di Kenosha.
Polisi menembakkan gas air mata dalam bentrok dengan pengunjuk rasa pada malam kedua kerusuhan dan pembakaran di Kenosha, Wisconsin.
Ketika demonstrasi meletus Senin malam, beberapa pengunjuk rasa membakar dan melemparkan batu bata dan molotov ke polisi, yang menyebabkan pihak berwenang menutup gedung-gedung dan fasilitas umum lainnya
Aktivis Black Lives Matter menuntut penangkapan dan pengadilan segera para petugas polisi yang terlibat dalam penembakan bahkan memecat mereka.
Pergolakan dan kerusuhan tersebut mendorong Gubernur Winconsin Tony Evers untuk memerintahkan pasukan Garda Nasional dikerahkan ke kota Kenosha guna membantu menjaga ketertiban dan keamanan setempat.
Namun Gubernur juga mengutuk kejadian penembakan Blake ini, kemudian menyerukan siding khusus di senat pada minggu depan untuk mempertimbangkan reformasi kepolisian.
Blake sendiri beruntung masih selamat dari penembakan dan masih dalam perwatan di ICU pasca operasi, demikian dikatakan ayahnya kepada media pada hari Senin waktu setempat atau selasa (25/8) waktu Indonesia.
Insiden terbaru ini jadi perhatian lebih pada pihak kepolisian dalam perlakukan mereka pada orang orang Afro Amerika hingga membangkitkan sentiment dan kerusuhan Rasis di Kenosha winconsin.
Sebelumnya kematian Seorang pria Kulit Hitam George Floyd pada 25 mei lalu akibat injakan lutut polisi padanya, kejadian waktu lalu memicu protes nasional terhadap kebrutalan polisi dan rasisme dalam sistem peradilan pidana AS.
Porche Bennet (31 ), salah seorang peserta protes menjelaskan, awalnya unjuk rasa berlangsung damai namun kemudian berubah jadi kemarahan, kekerasan hingga kerusuhan akibat hasutan provokasi sekelompok orang kulit putih seperti yang saya lihat.
Pada Senin sore, Walikota Kenosha John Antaramian menghadapi para pengunjuk rasa yang marah dan mengejek, beberapa di antaranya mencoba memaksa masuk ke gedung keamanan kota yang berdekatan dengan gedung pengadilan ketika walikota mundur dari kerumunan.
Sebelumnya Antaramian telah mengeluarkan statement bahwa keadilan ditegakkan untuk semua orang dan siapapun terlibat akan diproses hukum.