DPRD Kota Metro Gelar Paripurna LKPj Wali Kota 2022

METRO - DPRD Kota
Metro, Lampung, menggelar rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Metro 2022.
Paripurna berlangsung di aula DPRD setempat, Jumat (17/3/2023),
dipimpin langsung Ketua DPRD Tondi Muammar Gadafi Nasution dihadiri 21 dari 25 anggota
legislatif.
Dalam LKPj nya Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin menyampaikan,
2022 merupakan tahun kedua dirinya memimpin pembangunan di Kota Metro.
Selain itu, di tahun tersebut terdapat tiga aspek
penyelenggaraan pemerintahan yakni, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum
dan aspek daya saing daerah.
“Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Kota Metro mengalami
peningkatan, jika dibandingkan pada Tahun 2021 dari 2,91 Persen persen, naik
menjadi 4,51 Persen pada Tahun 2022,†ujarnya.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut, menunjukkan adanya
kenaikan dalam nilai PDB di Kota Metro
Pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti peningkatan produksi, kenaikan konsumsi masyarakat, investasi yang
meningkat, dan peningkatan ekspor.
Selain peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatkan
kepercayaan investor dapat mendorong masuknya investasi yang mampu memberikan
dampak positif pada perekonomian daerah.
Perkembangan inflasi di Kota Metro tahun 2022 terjadi
inflasi year on year (yoy) sebesar 5,60 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 115,97.
Dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Metro, Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Metro melakukan program 4K yaitu,
Ketersediaan Pasokan yaitu melalui Pencanangan Gerakan Ketahanan Pangan
Keluarga (Gertapaga) dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan
(GNPIP).
Lalu, bekerja sama dengan TP PKK Kota Metro dengan
membagikan 22.000 bibit cabai pada 22 TP PKK Kelurahan di Kota Metro. Pembagian
2300 Bibit Cabai pada masyarakat Kota Metro bekerja sama dengan BI Lampung
Sehingga upaya yang telah dilakukan pada Tahun 2022 Kota
Metro masuk dalam 3 (tiga) besar Kabupaten/Kota Terbaik Pengendalian Inflasi se
Kawasan Sumatera. Juga mendapat tambahan Dana Insentif Daerah (DID) pada
perubahan anggaran Tahun 2022.
Lebih lanjut Wali Kota juga menyampaikan, bahwa tingkat
kemiskinan di Kota Metro tahun 2022 berada di angka 7,87 persen menurun jika
dibandingkan pada tahun 2021 yang tercatat sebesar 8,93 persen atau turun
sebesar 1,06 poin.
Persentase penduduk miskin Kota Metro lebih rendah dari
persentase rata-rata penduduk miskin provinsi Lampung sebesar 11,57 persen dan
rata-rata nasional sebesar 9,54 persen.
Oleh karena itu Pemerintah Kota Metro melakukan berbagai
program penanggulangan kemiskinan yang terdiri dari: program bantuan sektor dan
jaminan sektor terpadu berbasis rumah tangga. “Program pemberdayaan masyarakat
dan penguatan pelaku usaha mikro dan kecil, serta program lainnya yang secara
langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat miskin,†kata Wahdi.
Dia melanjutkan, peningkatan akses dan jaminan kesehatan
bagi masyarakat miskin melalui Program Bawa KTP Dilayani (BKD). Pembayaran
iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) melalui BPJS
Ketenagakerjaan bagi para pamong (ketua RT, ketua RW, LPM) kader Kesehatan,
Linmas, penggiat sektor dan penggiat keagamaan (Guru TPA, Guru Sekolah Minggu,
Juru Kunci Makam, Marbot dan Kaum).
“Ditahun 2022 secara akumulasi total peserta BPJS
Ketenagakerjaan bagi para THL, pamong, kader Kesehatan, penggiat sektor dan keagamaan
mencapai 6.415 orang,†ujarnya.
Untuk meningkatkan akses Pendidikan dasar Pemerintah Kota
Metro meluncurkan program Kartu Metro Ceria (KMC) yang saat ini telah menjaring
690 siswa SD, 1.564 siswa SMP dari keluarga tidak mampu dan berprestasi melalui
program Gemerlang.