Soal Gaji Guru P3K, Komisi V DPRD Lampung Pertanyakan DAU 2022

BANDARLAMPUNG - Komisi
V DPRD Provinsi Lampung, pertanyakan tentang real Dana Alokasi Umum (DAU) tahun
2022, yang didalamnya dialokasikan peruntukan gaji guru P3K di Provinsi
Lampung, sebesar 100 miliar dengan jumlah 5 ribu orang.
“Perlu saya sampaikan bahwa, Kemenkeu sudah menganggarkan
untuk Lampung sebanyak 100 miliar dengan jumlah 5 ribu guru honorer yang
anggarannya masuk ke DAU,†ungkap Anggota Komisi V DPRD Lampung, Syarif Hidayat
di hadapan Sekdaprov, Kepala BPKAD, Disdik, dan BKD Provinsi Lampung saat rapat
dengar pendapat, Diruang rapat besar DPRD Lampung, Senin (3/4/2023).
Sementara, dari data yang diterima oleh Komisi V, ditahun
2022 dinyatakan lulus Passing grade sebanyak 1429 dan baru akan ditempatkan 422
orang. Artinya, masih terdapat permasalahan 1007 orang.
“Kita semua sudah punya hutang dengan para guru yang telat
medapatkan hak nya. Yaitu, mengeluarkan SK penempatan. Hutang kita kepada
mereka kurang lebih 2 tahun,†tegasnya.
Sementara, dari kuota anggaran DAU, tertera anggaran dan
jumlah guru yang dialokasikan. Namun, faktanya masih punya hutang 1007 orang
yang sudah lulus PG, kalo pun memungkinkan memasukan di anggaran perubahan 2023
ini.
“Disisi kita hadir semua, jadi haruslah menjadi pemikiran
kita bersama. Apakah DAU 100 Miliar itu, kemana. Kalau direalisasikan sesuai
peruntukan, saya rasa tidak ada masalah soal Honor ini,†Tegasnya.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Lampung, Budi Yuhanda mengatakan
kendala yang dihadapi pemprov lampung menyikapi tenaga Honor adalah anggaran.
Artinya, butuh kesamaan data yang perlu kita bedah.
“Kendalanya kita membahas honorer di Lampung anggaran. Jadi,
saya minta penjelasan benar gak DAU kita itu 100 miliar yang didalamnya ada
untuk tenaga honorer PPPK? Makanya kita undang pak Sekda, dan BPKAD. Tolong
jelaskan,†tegas Budi.
Karena, lanjut Politisi NasDem Lampung itu. Mengaku, ketika
dialokasikan jumlah 1007 guru selama 1 tahun, sebesar 68 miliar. Artinya, jika
memungkinkan masuk dalam anggaran di perubahan.
“Nah, kalau tidak mampu dengan jumlah total keseluruhan.
Kita bertahap berapa mampunya, dan sisanya kita buat komitmen. Kapan bisa nya,â€
tandasnya.