Jangan “Berharap Lebih Menyerang” Dari Patrick Kluivert

Erick Thohir melakukan tour Media di beberapa platform besar menjelaskan dinamika dan penggantian STY, sambil menerangkan bahwa target ke piala dunia dipercepat jadi piala 2026 dari awalnya 2038
Penulis : Dedy Rohman *)
Setelah Hampir dua bulan lalu paska dinamika penggantian coach timnas dari Shin Tae Yong (STY) ke Patrick Kluivert (PKV), akhirnya fans timnas tinggal beberapa hari lagi akan menyaksikan ramuan dari “Super Team” pelatih timnas dalam kualifikasi round 3 World Cup melawan Australia dan Bahrain.
Diawali Pertandingan Away melawan Australia pada (20/03/2025) timnas racikan PKV ini akan memulai kampanye mereka dalam rangka melanjutkan perjuangan untuk lolos Piala dunia 2025. Kemudian tanggal 25/03/2025 timnas akan melakoni laga home beraroma “dendam” melawan Bahrain di GBK.
Melihat lini masa saat kehadiran PKV dan tim pelatih timnas di Indonesia beberapa narasi mulai digaungkan para netizen terkait harapan kepada timnas paska pengantian STY ke PKV ini.
Salah satunya adalah “hanya lolos piala dunia yang bisa obati luka kolektif pemecatan STY” Ujar netijen Indonesia.
“STY sudah menjalankan tracknya ke piala dunia” lanjut netijen lainnya
Bahkan ada beberapa pundit sepakbola terkenal yang mendukung penggantian STY seraya meminta netijen untuk berikan kesempatan kepada PKV melatih timnas.
Melihat situasi ini PSSI bahkan melalui ketum nya Erick Thohir melakukan tour Media di beberapa platform besar menjelaskan dinamika dan penggantian STY, sambil menerangkan bahwa target ke piala dunia dipercepat jadi piala 2026 dari awalnya 2038. Kondisi ini dikarenakan potensi yang ada didepan mata kita.
Bahkan disalah satu pernyataan perdana PKV “Aku suka Tekanan” tuturnya.
Bahkan terkait target angka optimis digaungkan oleh PKV, “dengan respect kepada lawan dibulan maret, 4 point” tegasnya pada januari konpers perdana PKV
Dan terkait pemilihan pemain PKV menegaskan bahwa minute play akan menjadi rujukan awal dalam memilih komposisi pemain timnas untuk menghadapi Australia dan Bahrain.
Tim super pelatih timnas sekarang telah terisi penuh diantaranya deputi pelatih yang diisi oleh Alex Pastoor dan Danny Landzaat. Kehadiran dua pelatih ini membuat kekayaan skema dan formasi yang akan digelar oleh PKV saat pertandingan nantinya.
Komposisi pemain timnas awal sudah dirilis oleh pssi berisi 27 pemain dan 3 pemain naturalisasi tambahan. Dari list pemain selain 3 pemain naturalisasi baru hanya ada satu debutan baru yakni Septian Bagaskara pemain liga 1 Dewa United.
Dari total 30 list pemain tersebut akan di kurangi hingga jumlah 23 pemain saja yang akan didaftarkan ke AFC. Terlepas dari beberapa pemain yang terkena akumulasi kartu dan potensi akumulasi kartu nampaknya penambahan 3 pemain naturalisasi tersebut lebih untuk menjaga kedalaman skuat dan mitigasi akumulasi serta cedera yang dialami pemain timnas.
POTENSI TIMNAS MENANG DI KANDANG AUSTRALIA
Dalam seminggu ini beberapa netijen dan fans timnas berharap kemenangan lawan Australia sangat tinggi selain ada 8 pemain negri kanguru yang tidak bisa main, netijen – fans timnas menilai tim pelatih terutama PKV akan menerapkan pola permainan yang baru dan berbeda dari STY.
Ditambah pula penambahan pemain naturalisasi yang baru paska STY lengser yakni Ole Romeny, Joey Patulessy, Dean Jean dan Emil Audero.
Dorongan semangat dari sesama negara Asean, roadmap PSSI yang telah dipaparkan, tim pelatih super team, eskposure media sosial yang luar biasa, kondisi timnas Australia. Hal hal ini menjadi Sebagian factor dari kenapa para netijen berharap timnas mampu mengalahkan Australia di kendang mereka. Terlebih komunikasi yang akan lebih lancar di ruang Ganti antara pelatih pemain sebab memiliki latar budaya yang sama yakni holland.
Namun harapan pada PKV agar pola permainan timnas yang berbeda dan lebih menyerang daripada racikan STY nampaknya harus kita tahan. Ini terbukti dari komposisi pemanggilan 30 pemain timnas sebelum dikerucutkan menjadi 23 pemain nantinya. Hampir Sebagian besar pemain yang diannounce adalah pemain yang selama ini regular dipanggil di era STY, hanya yang terbaru 4 pemain naturalisasi baru dan pemain liga 1 Septian Bagaskara.
Dengan masa persiapan yang hanya maksimal 3 hari tentu para pemain ini tidak akan dipaksakan untuk bermain dengan pola skema permainan “lebih menyerang” Saat melawan Australia. Meski Australia tidak bisa memainkan 8 pemain yang absen namun Australia tetaplah Socceros, mereka sudah terbiasa dengan tekanan untuk meraih tiket ke piala dunia di edisi edis sebelumnya. Sejarah dan psikologis ini yang tentu akan menjadi perhatian tim pelatin timnas.
Melawan Australia nampaknya PKV akan lebih menjaga target satu point, sambil mencari celah kesempatan jika bisa memenangkan pertandingan. Terlalu riskan menurut saya, jika PKV ambil pilihan main terbuka dan menyerang. Sebab PKV masih baru memegang tim ini, tentu tidak ingin menghilangkan kampanye positif yang selama ini sudah dibangun PSSI.
Dan kita sebagai fans dan penonton timnas terlebih dibulan Ramadhan ini, berdoa yang Panjang dan mari kita nikmati perjalanan timnas agar tidak kecewa karena ingin melihat skema permainan ANTITESA DARI STY..
Pun demikian saat melawan Bahrain diKandang, PKV dan para deputinya saya kira akan straight on target hasil saja, tidak akan menampilkan permainan terbuka menyerang yang dihayalkan para pundit.
Cobalah para fans, netijen atau penonton timnas lihat komposisi Klasemen grups Di WCQ Round 3 ini, sekali timnas kalah maka resiko sangat fatal jika ingin lolos piala dunia..!
*) Penikmat Timnas