3 Game 1 Point, Paul Munster Harus Maksimalkan Potensi Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC

3 Game 1 Point, Paul Munster Harus Maksimalkan Potensi Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
Foto (Istimewa/Bhayangkara Presisi Lampung FC))

 

Oleh : Dedy Rohman *)

Jelang pertandingan home kedua Bhayangkara Presisi Lampung FC – BPL FC melawan Persis Solo yang akan dihelat di stadion Sumpah Pemuda PKOR Way Halim Bandarlampung pada Jumat (29/08/2025), menjadi tantangan berat bagi Paul Munster-PM sebagai juru taktik tim BPL FC terlebih tuntutan supporter dan pecinta sepakbola Lampung semakin kencang.

Sebelum kita coba menganalisa bagaimana peluang BPL FC menghadapi Persis Solo di gameweek ke 4 liga super, maka sebagai penikmat sepakbola dan pendukung BPL FC  sepakbola Lampung. Kita coba paparkan kondisi dan keadaan  tim BPL FC, hingga Jelang Game ke-4 ini hanya bisa meraih 1 point dari 3 game yang telah dijalankan BPL FC.

Persiapan Tim.

Jauh sebelum kick off liga 1 yang akhirnya berubah nama menjadi Liga Super, tim BPL FC ini termasuk tim yang paling siap melakukan dan merancang pembentukan timnya. Termasuk pemilihan Lampung sebagai home base bahkan re-branding Bhayangkara FC menjadi BPL FC. Dalam beberapa keterangannya pun Paul Munster sebagai pelatih kepala BPL FC menyebutkan bahwa persiapan tim nya dilakukan selama dua bulan termasuk TC di Jogya dan uji tanding dengan beberapa klub.

Bahkan slot pemain asing yang diatur dalam liga super sebanyak 11 pemain telah maksimal dipenuhi oleh manajemen BPL FC sebanyak 10 pemain. Pemain pemain tersebut adalah :

1.      Moises Gaucho,

2.      Stjepan Plazonja,

3.      Christian Ilic,

4.      Slavko Damjanovic,

5.      Andres Nieto,

6.      Nehar Sadiki,

7.      Leonardo da Silva,

8.      Dejan Racic,

9.      Fareed Sadat

10.   Shanyder Borgelin, yang merupakan mantan rekan setim Lionel Messi di Inter Miami.

 

Dari 10 pemain asing tersebut, hanya Leo SilVa dan Slavko yang berpengalaman bermain di Indonesia. Bahkan Salvko sebelumnya ikut Bersama Paul Munster di Klub Persebaya musim 2024/2025. Sementara Leo Silva telah Bersama BPL FC dan membawa tim ini promosi ke liga super musim ini setelah jadi runner up di liga 2  musim 2024/2025.

Selain 10 pemain asing yang direkrut oleh BPL FC ini, tim pelatih dan manajemen pun melakukan perekrutan pemain local dengan label nasional diantaranya :

1.     Muhammad Ferarri

2.     Firza Andika

3.     Ryan Kurnia

4.     Ardi Idrus

5.     Rahmat Syawal

6.     Rakasurya Handika

7.     Sultan Jabbar

8.     Titan agung

Sementara deretan pemain muda yang juga direkrut oleh BPL FC memiliki label timnas bahkan menjadi tulang punggung Timnas U-17 yang akan berlaga di piala dunia. Daftar mereka sebagai berikut :

1.      Fadli Alberto

2.      Evandra Florasta

3.      Danish Akha

4.      Da Ji Bin

5.      Fandi Pamungkas

6.      Mufdi Iskandar.

Deretan Pemain lama yang bermain di BPL FC pun tidak bisa dikatakan remeh sebab mereka berlabel timnas sebelumnya dari berbagai kelompok umur.

1.      Spasojevic

2.      Dendy Sulistyawan

3.      Sani Rizki

4.      Putu Gede

5.      Awang Setho

6.      Franky Missa

7.      Arif Satria

8.      TM Ichsan

9.      Subo Setho

10.   Ginanjar

Dengan waktu persiapan yang Panjang dan materi pemain yang ada penulis menilai seharusnya Paul Munster, bisa menemukan racikan yang pas dalam menerapkan game plan di laga laga resmi Liga Super. Terlebih jajaran manajemen BPL FC memasang target tinggi yakni posisi 5 besar  akhir klasemen meskipun BPL FC baru promosi Kembali dari liga 2, apalagi musim ini dengan berkandang di Lampung dukungan supporter tidak perlu diragukan lagi.

Dukungan beberapa elemen supporter BPL FC yang ada di Lampung harusnya menjadi pembangkit, penyeimbang, pendorong bahkan pemicu agar kualitas penampilan BPL FC bisa mendongkrak posisi klasemen sesuai yang ditargetkan.

Terlebih pertandingan jumat (29/08/2025) yang akan dilangsungkan di kendang sendiri harus dapat dimaksimalkan meraih tiga point penting untuk mental bertanding selanjutnya.

PENAMPILAN TIM DALAM 3 LAGA SEBELUMNYA

Penulis sebagai penikmat sepakbola dan juga pendukung sepakbola lampung bahkan BPL FC menilai bahwa 3 penampilan BPL FC belum memaksimalkan potensi pemain yang ada.

-        Line up

Dengan deretan pemain yang dimiliki oleh BPL FC dan persiapan pra musim yang Panjang seharusnya PM sudah bisa mendapatkan wining elevennya. Tapi apa yang kita dapatkan beberapa rotasi posisi yang ada membuat kita bertanya tanya. Bagaimana posisi Putu Gede yang naturalnya sebagai bek kanan beberapa kali di taruh sebagai bek kiri, padahal disana ada pemain seperti Firza Andika, Ardi Idrus.  Center bek pun mengalami beberapa kali perubahan Nehar dan slavko yang solid, sempat menjadi pilihan utama di dua game awal. Namun di game ketiga Nehar tidak masuk line up.

Sementara di lini tengah kombinasi Moises dan Ilic di pertandingan pertama mengalami perubahan di game kedua dengan memasang Moises dan Subo Seto, kemudian berubah kembali Ketika Moises terkena kartu merah pada game kedua dengan menempatkan Ilic-Subo pada game ketiga. Di posisi AM nampak Nieto mendapatkan peran lebih, dengan mengisi peran ini meski belum terlihat padu Bersama Moises-Ilic-Subo di lini tengah maupun dengan posisi flank kiri-kanannya.

Di flank kanan kiri dalam tiga game sebelumnya terlalu banyak mengalami perubahan. Plazonja terlihat kurang maksimal pada game melawan Borneo sempat tidak dimainkan pada game kedua, namun Kembali dimainkan pada game ketiga, Meski masih terlihat belum maksimal.

Demikian juga dengan Shanyder Borgelin yang pada game pertama tidak maksimal sampai game ketiga belum Kembali mendapatkan menit bermainnya. Ryan kurnia yang pada game kedua terlihat lumayan penampilannya namun pada game pertama dan ketiga hanya menjadi pelapis di posisi flank kiri yang bukan posisi naturalnya sebagai flank kanan.

Franky Missa dan Sani Risky dalam dua pertandingan awal saling bergantian sebagai line up untuk flank kanan, akhirnya peran Sani Rizky Kembali menampati flank kanan di pertandingan ketiga.

Dejan Racic yang pada game pertama hampir menjadi super sub, pada game kedua tidak dimainkan, pada game ketiga Kembali menjadi pemain pengganti meski penampilannya pun tidak menggembirakan.

Dalam starting barisan penyerang pun demikian, PM belum mendapatkan komposisi materi yang mumpuni dalam menjalankan game plan yang diinginkannya.  Borgelin yang disebut sebut sebagai kawan bermain lionel Messi di inter Miami belum memberikan kontribusi berarti dalam tugasnya menjebol gawang lawan.

Di game pertama borgelin diberikan kepercayaan penuh tapi tidak mampu membuktikan kepercayaan dari PM sebagai juru gedor, hingga di game kedua peran tersebut digantikan oleh Spasojevic yang berhasil menjaringkan gol melalui titik putih.

Kombinasi Spaso dan Fareed pada game ketiga mampu mengejutkan Arema dengan gol yang di sarangkan oleh Fareed, meski akhirnya BPL FC menelan pil pahit kekalahan di kanjuruhan akibat hukuman penalty karena pelanggaran Ferarri di kotak Penalti pada menit menit akhir.

Dalam beberapa line up pertandingan sebelumnya, PM seharusnya sudah bisa mendapatkan starting winning elevennya. Sehingga target dan harapan menajemen serta pendukung BPL FC terhadap penampilan tim ini di Liga super bisa terpenuhi.

-        Game Plan

Merujuk tiga pertandingan awal menurut penulis, terlihat PM menerapkan strategi Counter Defence melalu bola direct dengan memanfaatkan postur pemain lini depan BPL FC tinggi besar.  Hal ini terbukti dari sisi Ball possession yang diraih oleh BPL FC yang selalu dibawah 50%. Kecuali saat main kandang melawan PSM.

Namun PM melupakan bahwa transisi positif harus didukung oleh kecepatan, kekompakan dan keahlian pemain di lini tengah serta flank dalam mendistribukan bola lalu menkonversinya menjadi peluang ke lini depan melalui crossing atau kombinasi umpan bawah dari flank kanan/kirinya.

Dalam tiga pertandingan awal tersebut penulis melihat belum ada kombinasi yang apik antara lini tengah dengan flank kanan/kiri yang dinamis menarik untuk memanfaatkan transisi positif yang ada. Beberapa transisi tersebut selalu kandas saat driblle bola di flank kanan/kiri atau saat crossing umpan yang ditunggu lini depan.

Demikian juga penulis belum melihat kombinasi delay bola yang dilakukan lini depan sambil menunggu pemain lini tengah/AM atau flank kanan/kiri  masuk ke daerah pertahanan lawan.  Kinerja Plazonja dan Racic belum terlihat kualitasnya sebagai deputi penyerangan di sisi flank.

Demikian juga dengan intensitas determinasi dari lini serang yang dalam tiga pertandingan ini diisi starting nya oleh Borgelin- Spaso. Yang masih lumayan menurut penulis adalah determinasi fareed dalam membantu menarik lini pertahanan lawan sehingga memungkinkan lini tengah atau flank masuk menggantikan posisi dirinya di depan.

Sementara menurut penulis adalah peran lini tengah terbilang lumayan lewat kombinasi Moises-Subo-Nieto namun untuk Moises harus mampu mengendalikan emosinya dalam setiap pertandingan, sebab baru dua pertandingan dia sudah harus merasakan sanksi akibat kartu merah.

Meski Ilic sebagai deputi lini tengah belum mampu secara kualitas menggantikan peran Moises terutama soal memotong dan mendistribusikan bola ke lini depan maupun flank kanan/kiri.

Compactness lini belakang dan tengah sudah lumayan terlihat baik dari sisi transisi negative maupun positif, hanya kombinasi tengah depan yang belum terlihat compact terutama dalam transisi positif.

Penguasa Locker Room Dan Latihan

Semua yang terjadi adalah kuasa PM sebagai pelatih kepala BPL FC dalam memilih line up dan game plan. Tetapi penulis merasa harus menyampaikan ini sebagai pecinta sepakbola lampung dan pendukung BPL FC yang membayar tiket di tribun, sebab sejatinya itulah hubungan klub dan penggemarnya. Meskipun penulis sadar bahwa ini tidak akan mengurangi kadar PM sebagai pelatih kepala yang berkuasa penuh di ruang ganti dan Latihan BPL FC.

Dengan segala dukungan yang diberikan Manajemen BPL FC kepada tim ini dan kepada PM sebagai pelatih kepala harusnya PM mampu memaksimalkan semua potensi yang ada dalam skuadnya. Terlebih intensitas dan tekanan liga super ini tidak ringan, dan saya yakin PM sadar akan hal ini.

Melihat komposisi skuad pemain BPL FC yang ada, maka game plann yang diinginkan oleh PM harusnya bisa dijalankan secara lebih proper lagi dilapangan. Counter defence dengan pola 4-2-3-1 penulis kira bisa diterapkan. Maka pemilihan starting line up winning eleven menurut penulis untuk menghadapi Persis solo adalah :

Goal Keeper : Awan Setho

4- CB : Slavko, Nehar; LB : Firza Andika; RB : Putu Gede

2- CM : Moises, Subo/Illic

3- AM: Nieto; RW: Ryan Kurnia/Sany Rizki, LW: Racic/Missa

1  CF : Fareed

Semoga situasi ini tidak berkepanjangan dan PM mampu meracik formula yang benar sehingga konsistem memenuhi target yang dibebankan oleh manajemen BPL FC. Bahkan jikapun dijadikan rujukan harapan para pendukung supporter BPL FC harus jadi pijakan yang kuat bagi PM dalam membawa BPL FC mengarungi liga super Indonesia yang terkenal keras tanpa ampun. Bahkan memecat pelatih kepala meskipun liga belum berjalan setengah musim…!

 

*) Juru Bicara Sikambara, Supporter Sepakbola Lampung