Tersisa 40 Hari Kalender, Proyek Jalan Rp16 Miliar di Tulangbawang Barat Baru 28,9 Persen

TULANGBAWANG BARAT– Proyek peningkatan ruas jalan protokol simpang Panaraganjaya menuju simpang Gedungratu, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, senilai Rp16 miliar lebih tersisa waktu 40 hari kalender.
Mega proyek yang melintasi kawasan pengembangan kota budaya Uluan Nughik Tulangbawang Barat, tampak seperti biasa-biasa saja, bahkan diduga minimnya pengawasan dan kontrol dari berbagai pihak, sehingga sejak kontrak kerja 29 Mei 2023 sampai 11 Oktober 2023 atau 136 hari dari 180 hari kontrak, belum ada kepastian bakal tuntas.
Ruas jalan yang sebelumnya pada 2022 telah gelontorkan program perkerasan jalan menggunakan material (base course) lapisan material pondasi dasar aspal, seharusnya memudahkan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan PT. Tirtha Wandhira Utama, bersama Konsultan dari perusahaan CV. Karya Mulya Mandiri selaku penyedia jasa.
Ditanyakan soal lambatnya pekerjaan tersebut, Kepala Dinas PUPR Tulangbawang Barat melalui Kepala Bidang Bina Marga, Sumardi, mengatakan progres proyek tersebut hingga Rabu (11/10/2023) telah mencapai 28,9 persen.
"Benar pembangunan jalan itu bersumber dari DAK 2023, Progres pelaksanaan pekerjaan sejauh ini baru 28,9 persen. Pekerjaan itu terdiri dari Hotmix, rigid Beton, dan drainase," kata Sumardi, saat diwawancara media diruang kerjanya, Rabu (11/10/2023)
Dijelaskan Sumardi, hingga saat ini kendala belum dilaksanakan proses pengaspalan hotmix belum diketahui, diakui pihaknya telah beberapa kali memperingati pihak perusahaan agar segera menyelesaikan proyek tersebut.
"Kami tidak tahu kendala perusahaannya, kami akan segera mengelar rapat dengan semua pihak terutama perusahaannya. Kalau untuk volume pekerjaan hotmik itu dua lajur. Untuk lajur sebelah kanan dari arah simpang Panaragan Jaya panjang hotmix 3.200 meter, kalau yang sebelah kiri hanya 1.200 meter saja tidak semua, dengan lebar 5 meter," kata Sumardi.
Lanjutnya, pada pembangunan Rigid beton sepanjang 25 meter, sedangkan drainase sepanjang 1.000 meter, yang dibagi di sejumlah titik yaitu, di depan Polres, Rumah Badui, Kantor PWI, dan bagian depan awal masuk dari simpang Panaragan Jaya.
"Kalau drainase itu tipe 80, artinya kedalaman 80 cm, lebar 80 cm, dan tebal 20 cm, kalau Rigid beton terdiri dari Base A 15 cm, LC 10 cm, dan Rigid Beton dengan pemberian bertulang 30 cm, Sedangkan Hotmix, Base A 10 cm dan Hotmix 6 cm." kata Sumardi
Lanjut Sumardi, jelang akhir kontrak proyek 16 miliar tersebut, Dinas PUPR Tulangbawang Barat akan segera lakukan evaluasi bersama PPTK dan rekanan.
"Segera kami bahas bagaimana pekerjaan ini, apakah bisa diselesaikan tepat waktu atau tidak, jika mereka tidak mampu maka akan kita ambil langkah yang tepat. Sejauh ini rekanan belum ada komunikasi mengapa pekerjaan itu terlambat," pungkasnya