Renungan Malam di Rumah

Oleh: Agus Jabo Priyono*
Kemajuan ilmu dan tekhnologi, ternyata masih belum sanggup menghadapi salah satu persoalan yang memiliki potensi memusnahkan kehidupan umat manusia, yaitu wabah penyakit. Serangan Covid19 telah memporakporandakan dunia, negara-negara adi daya seperti RRC dan AS pun kewalahan dalam menghadapi serangan tiba-tiba dari Covid19 ini.
Korban manusia berguguran, dampak sosial ekonomi pasti akan sangat berat ke depan.
(Biasanya di saat ada musuh bersama, semua komponen bersatu menghadapi musuh tersebut. Tetapi di negeriku keumuman itu sudah berubah, wabah penyakit pun dijadikan isu politik kekuasaan)
Setelah tembok Berlin runtuh, Soviet ambruk, kapitalisme dengan berbagai variannya menjadi penguasa tunggal di muka bumi. Dan pada akhirnya umat manusia menyaksikan serta merasakan jika kapitalisme lebih banyak menciptakan ketidakadilan, polarisasi, penindasan, kekerasan dan perlawanan.
Kebebasan, yang menjadi dasar filosofi Kapitalisme memang indah didengar, tetapi sangat kejam dalam praktek. Sistem demokrasi yang dipakai untuk mewadahi kebebasan ini, baik ekonomi maupun politik, pada kenyataannya melahirkan tatanan siapa yang kuat kapitalnya dia yang akan berkuasa.
Kebebasan walaupun secara teori berdiri di atas supremasi hukum, dalam prakteknya hanya menjadi milik mereka yang kuat, bagi yang lemah harus rela kebebasannya disubordinasikan oleh yang kuat dan berkuasa. Kebebasan dalam kapitalisme tak akan peduli jika prinsip kebebasan tersebut menindas dan menghisap kehidupan manusia lainnya.
Kapitalisme menjauhkan manusia dari peri kemanusiaannya dan menghancurkan manusia dari peradabannya.
Covid19 ternyata lebih sakti dari Kapitalisme. Dan kapitalisme ternyata tidak sanggup menjadi benteng buat umat manusia untuk hidup.
Jika demikian, dunia harus segera ditata ulang. Dasar filosofinya adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kemanusiaan yang adil dan beradab, seperti rantai yang terkait satu sama lain.
Suka tidak suka, setuju atau tidak setuju, sejarah mencatat, di antara pertarungan blok Barat yang memegang prinsip-prinsip Declaration of Independen melawan blok Timur dengan garis Manifesto Komunis, Bung Karno di depan Sidang Umum PBB, 30 September 1960 pernah menawarkan konsepsi, konsep membangun dunia kembali, yang menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan, yang adil dan beradab.
Mari di saat dunia sedang dihentikan oleh Covid19 ini, sejenak kita renungkan perjalanan kehidupan umat manusia di muka bumi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menyelamatkan kita semua dari wabah Covid19 ini, dan semoga pandemi wabah Covid19 ini segera berakhir, agar umat manusia segera bangkit kembali dengan semangat baru, dengan dunia baru, yang penuh kedamaian.
*Ketua Umum KPP PRD