Realisasi DD Tiyuh Candra Kencana 2022-2024 Dipertanyakan

TULANGBAWANG BARAT-Realisasi Dana Desa (DD) Tiyuh (Desa) Candra Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, 2022 hingga 2024 dipertanyakan.
Berdasarkan data yang dihimpun pada website resmi jaga desa, Tiyuh Candra Kencana melaporkan DD 2022 digunakan untuk peningkatan produksi peternakan (alat produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dan lain -lain mencapai mencapai Rp113.000.000, dan pelatihan/bimtek/pengenalan teknologi tepat guna untuk pertanian/peternakan sebesar Rp72.145.000.
Lalu pada 2023 digunakan untuk peningkatan produksi peternakan (alat produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dan lain -lain) mencapai Rp72.560.000.
Dan pada 2024, masih digunakan untuk peningkatan produksi peternakan (alat produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dan lain-lain) sebesar Rp43.000.000, dan peningkatan produksi tanaman pangan (alat produksi dan pengolahan pertanian, penggilingan padi/jagung, dan lain-lain) Rp119.000.000.
Namun, data tersebut dibantah salah satu aparatur Tiyuh Candra Kencana yang enggan disebutkan identitasnya. Menurut sepengetahuan dirinya, pada 2024 pemerintah tiyuh tidak ada pembelian untuk anggaran mesin penggilingan padi.
“Setahu saya untuk 2024 itu tidak ada pembelian mesin penggilingan padi, tapi mereka hanya beli mesin pencacah rumput makanan ternak itu harganya sekitar 7 atau 8 juta jumlahnya satu unit, tapi di tahun 2022 memang ada pembelian mesin penggilingan padi dan itu pakai uang pribadi dari orang tua kepala tiyuh,” kata dia saat dikonfirmasi pada Jumat (9-5-2025) lalu.
Senada dikatakan Ketua Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT) Candra Kencana, Dol. Terkait anggaran dan bantuan BUMT Tiyuh Candra kencana, semenjak dirinya menjabat sebagai Ketua hanya satu kali diberikan bantuan dari tiyuh, yakni pada 2023 berupa 6 ekor kambing indukan, “Selain itu tidak pernah,” ujarnya.
Dol mengaku tidak diberitahu berapa anggaran satuannya maupun secara global. Bahkan untuk dana angkut operasional membagikan ke enam suku itupun memakai uang pribadinya.
“Terkait untuk kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dari pihak Tiyuh tidak pernah ada, bahkan pembiayaan pengobatan kambing itu biaya saya sendiri. Karena salah satu kambing yang kami kelola kakinya luka sampai mengeluarkan ulat, sehingga saya lakukan pengobatan menggunakan dana pribadi dengan biaya pengobatan sekitar Rp50 ribu,” kata Dol.
Ironisnya lagi, Ketua Karang Taruna Tiyuh Candra Kencana Heru, menjabarkan selama 4 Tahun berjalan pemerintah tiyuh tidak pernah memberikan support anggaran untuk berbagai hal kegiatan yang diadakan oleh Karang Taruna.
“Yang jelas kita terang-terangan, kami dari karang taruna tidak pernah sama sekali menerima anggaran dari pemerintah Tiyuh. Ketika saya tanya, kata mereka anggaran karang taruna itu dialokasikan untuk kegiatan 17 Agustus, dan itu dikatakan oleh Tono selaku Sekretaris Tiyuh, saat saya tanya tidak pernah diberi tahu berarti kan kita ini hanya formalitas saja,” tegas Heru.
Menanggapi itu Kepala Tiyuh Candra Kencana Zainal membantah keterangan sejumlah aparat terkait implementasi DD yang diduga tidak sesuai realisasinya di masyarakat.
“Tahun 2022 tidak ada anggaran untuk pembelian mesin padi, ada juga di tahun 2024 kami beli mesin pencacah rumput makanan ternak 1 unit harganya 7 sampai 8 juta, kemudian untuk karang taruna sendiri selama ini mereka tidak pernah meminta ataupun mengajukan proposal ke tiyuh, makanya anggaranya kita pakai untuk kegiatan poli dan lain-lain,” pungkasnya