PUPR Banten Dituding Banyak Merugikan Negara

SERANG - Gerakan
Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) menggelar unjuk rasa Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Senin (12/12/2022).
Unjuk rasa itu terkait banyaknya proyek di Dinas PUPR Banten
yang dinilai bermasalah.
Saat unjuk rasa, aparat Kepolisian dan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten mengajak massa berdiskusi.
Diskusi yang di tengahi oleh Kapolsek Curug Dedi Rudiman dan
dihadiri beberapa kepala seksi Dinas PUPR Provinsi Banten menuai tanggapan
negatif dari perkumpulan GMAKS.
Ketua GMAKS, Saeful Bahri mengatakan diskusi yang seharusnya
memberikan jawaban kongkrit dan faktual dari beberapa pertanyaan masyarakat
hanya dijawab berdasarkan pengamatan saja tanpa adanya bukti hasil lab dan
dokumentasi lapangan.
Menurut Saeful Bahri, pihak PUPR dalam hal ini seolah
menyepelekan permasalahan dengan mengirimkan beberapa Kasi untuk menjawab
pertanyaan dari rekan-rekan aksi.
"Diskusi seharusnya di isi dengan orang-orang yang
berwenang dan melampirkan bukti jawaban dari surat pertanyaan yang telah kita
kirimkan sebelumnya," ujarnya.
Saeful menambahkan pihak GMAKS sebagai kontrol sosial
memerlukan jawaban aktual dan faktual terkait laporan masyarakat dari beberapa
proyek yang diduga gagal perencanaan, tetapi pihak PUPR dalam hal ini tidak
dapat memberikan jawaban.
"Beberapa proyek diduga gagal perencanaan terbukti
dengan banyak proyek yang mendapatkan penambahan waktu pengerjaan yang
berdampak menyusahkan masyarakat pengguna jalan dan jembatan," ujarnya.
Lanjut, Saeful Bahri mengatakan dugaan kegagalan perencanaan
terbukti dari banyaknya proyek yang di berikan tambahan waktu pelaksanaan. Hal
tersebut menurutnya telah merugikan negara karna proyek tidak selesai sesuai
dengan perencanaan awal.
"Mulai dari persiapan, tender hingga pelaksanaan
semuanya dibiayai oleh uang negara, jika tidak selesai berati merugikan negara
dengan membuang anggaran persiapan rapat dan lain-lain," kata dia.
Terpisah, Ketua LSM Komunitas Pemantauan Korupsi Nusantara
(KPK-N) Perwakilan Banten, Aminudin yang juga turut hadir dalam diskusi
mengatakan jika sampai hari Kamis (15/12) Pihak PUPR belum memberikan jawaban
maka akan terjadi demo besar-besaran di depan kantor PUPR.
"Kita siap Demo Koalisi besar-besaran jika pertanyaan
kami belum di jawab," ujarnya.
Notulen sekaligus juru bicara dari pihak PUPR, Romi ngakui
bahwa diskusi tersebut bersifat dadakan dan belum memiliki jawaban berdasarkan
hasil aktual dari lapangan.
"Hasil diskusi ini akan kita laporkan kepada Kepala
Dinas dan nantinya akan kita kirimkan jawaban dari pertanyaan tadi," ucapnya.
Romi menambahkan ada 9 poin pertanyaan yang di lontarkan
oleh rekan-rekan Ormas dan LSM pada diskusi kali ini yang nantinya akan di
jawab bersamaan dengan 7 poin pertanyaan dari GMAKS yang juga belum di jawab.