Pj Bupati Mesuji Buka Musrenbang RKPD Kecamatan Tanjungraya

Pj Bupati Mesuji Buka Musrenbang RKPD Kecamatan Tanjungraya
Foto: Istimewa

MESUJI - Penjabat (Pj) Bupati Mesuji Sulpakar membuka kegiatan Musrenbang RKPD 2025 Kecamatan Tanjungraya dan Rembuk Stunting di Balai Desa Muara Tenang Timur, Selasa (30/1/2024). 

Sulpakar mengapresiasi seluruh peserta kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan ini menjadi momentum yang tepat bagi masyarakat melalui perwakilannya untuk menyampaikan usulan program kegiatan yang dibutuhkan.

"Karena dalam mencapai target pembangunan haruslah melalui proses perencanaan yang baik dan benar," ujarnya.

Karena itu, ungkapnya, sebagai pemerintah tentunya akan berupaya untuk mengakomodasi usulan tersebut sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan keuangan Daerah.

Selain itu harus disesuaikan dengan arah kebijakan rencana pembangunan daerah tahun 2023-2026.

Sulpakar, terus mendorong pembangunan infrastruktur di daerah ini. Dalam upayanya untuk meningkatkan konektivitas, Pj Bupati Mesuji Sulpakar memulai pembangunan ruas jalan dari Simpang Asahan menuju pintu tol Way Kenanga, sebagai bagian dari program pembangunan jalan Inpres tahun 2024 di wilayah tersebut.

Selain itu,Sulpakar juga mengumumkan program instalasi 1.000 unit kWh listrik secara gratis di pemukiman kumuh. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses listrik yang lebih baik kepada masyarakat dan mendukung perkembangan ekonomi lokal.

Tidak hanya fokus pada infrastruktur jalan dan listrik, Bupati Sulpakar juga memberikan perhatian khusus pada sektor kesehatan. Ia mengumumkan pengembangan sarana prasarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mesuji dan Puskesmas sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.

Dengan langkah-langkah ini, Bupati Mesuji Sulpakar menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup dan memajukan Mesuji melalui pembangunan infrastruktur yang holistik.

Sulpakar menuturkan untuk menjawab isu strategis yang diusung pada Musrenbang RKPD Tahun 2025 tentang“Penguatan Perekonomian Daerah yang Bertumpu pada Peningkatan Produktifitas Pertanian”.

Tema tersebut akan realisasikan melalui lima prioritas pembangunan, yaitu peningkatan perekonomian daerah berbasis pertanian dan wilayah pedesaan. Kemudian, peningkatan pelayanan publik dan reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan daya saing daerah.

Selain itu, peningkatan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

"Dari prioritas pembangunan tersebut akan dijabarkan ke dalam program dan kegiatan yang tertuang pada dokumen perencanaan yang berasal dari sumber dana APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten," jelasnya.

Masih dijelaskannya, sebagai informasi APBD Kabupaten Mesuji pada 2023 hanya sebesar Rp 871.790.878.286 dan pada 2024  terjadi kenaikan pada jumlah APBD Kabupaten Mesuji berjumlah Rp 1.085.876.883.553.

Menurutnya hal ini patut disyukuri, karena akhirnya setelah 15 tahun lebih Kabupaten Mesuji berdiri APBD kita dapat mencapai Rp 1 triliun pertamanya.

Lebih spesifikasinya total anggaran yang diperuntukan bagi Kecamatan Tanjungraya melalui Perangkat Daerah yang akan dilaksanakan pada tahun ini berjumlah Rp. 41.064.059.728 yang dipergunakan untuk urusan pendidikan, kesehatan, permukiman dan infrastruktur.

Ia pun berharap dengan adanya kenaikan ini dapat lebih bermanfaat bagi percepatan pembangunan Kabupaten Mesuji yang pada akhirnya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat di Kecamatan Tanjungraya.

Selanjutnya, selain kegiatan Musrenbang pihaknya juga menyampaikan soal rembuk stunting yang merupakan prioritas nasional untuk segera dientaskan.

Karena pada tingkat nasional angka prevalensi stunting di Mesuji masih pada tahap yang mengkhawatirkan yakni 21,26 persen.

Untuk angka prevalensi balita stunting di Kabupaten Mesuji pada tahun 2023 adalah sebesar 10,4 persen berbanding 22,5 persen pada tahun 2022 yang artinya terdapat penurunan yang signifikan.

Hal ini merupakan buah dari upaya kita semua sehingga mendapatkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Mesuji tergolong rendah jika dilihat dari ambang batas kategori rendah yang ditetapkan WHO.