Persiapan 2024, Partai Republik Incar Jabatan di Lembaga Pemilu AS
Monologis.id - Partai Republik di AS pasca kekalahan dalam pilpers 2020 lalu, sekarang sedang fokus mengincar jabatan sebagai sekretaris nasional Lembaga pemilihan umum di Amerika Serikat. Bahkan beberapa politisi Republik dibeberapa negara bagian AS, sedang mencoba mengambil alih jabatan di Lembaga pemilu yang ada pada negara bagian tersebut. Seperti dilansir kantor berita Guardian minggu 30/5/2021.
Menurut beberapa pengamat di AS, Langkah ini dapat memberi mereka (partai Republik) kekuasaan yang signifikan atas proses pemilu dimasa yang akan datang .
Langkah politik tersebut pertama kali dipublikasikan oleh media Politico minggu lalu. Bahwa partai Republik AS, sedang fokus untuk mengendalikan administrasi pemilihan umum di AS melalui jabatan jabatan dari level nasional hingga negara bagian. Langkah strategis ini telah lama diabaikan oleh partai republik, mereka sekarang menilai jabatan ini memiliki pengaruh yang sangat besar. Dan merupakan kunci dalam meresmikan rangkaian hasil pemilu.
Posisi sekretaris kantor Pemilu secara nasional di seluruh negeri ini, membuat para pengamat konspirasi di AS menilai. Bahwa ini merupakan sebuah kekuatan strategis yang sangat besar, dalam mendatangkan ancaman pada pemilihan presiden 2024 di AS. Termasuk berpotensi menghalangi kandidat yang dapat memenangkan suara terbanyak pada pemilu yang akan datang tersebut.
"jelas ini adalah indikasi keinginan mereka, guna menempatkan orang dari dalam. Hal ini dapat merusak tatanan yang ada," kata Sylvia Albert, direktur pemungutan suara dan pemilihan umum di Common Cause, sebuah kelompok pengawas pemerintah.
“Jelas mereka (Politisi partai republik) bukanlah orang-orang yang percaya pada supremasi hukum. sebab orang-orang yang menjalankan pemerintahan, harus percaya dan mengikuti aturan hukum. Jadi, kondisi ini mengkhawatirkan bahwa mereka mengatur kekuasaan mereka dari dalam” lanjutnya.
Politisi seperti Mark Finchem, Jody Hice, Jim Marchant dan Kristina Karamo adalah para politisi partai republik yang pada pilpres 2020 lalu telah berusaha menggiring opini publik. Melalui suara kampanye mereka diantaranya, bahwa hasil pemilu 2020 harus dibatalkan, karena ada pencurian suara, menghalangi hasil resmi pilpres, bahkan mencoba membalikan hasil pemilu lalu demi membela trump. Meski semua tuduhan mereka tersebut tidak pernah terbukti.
Sementara Jena Griswold, pejabat tinggi pemilu Colorado dan ketua asosiasi Demokrat mengatakan “Orang-orang tersebut telah menyebarkan kebohongan tentang pemilihan yang lalu, untuk membantu partai politik mereka sendiri tidak layak untuk melindungi pemilihan umum secara lebih luas, Mereka seharusnya tidak dipilih untuk jabatan ini.”
Lalu Jocelyn Benson, seorang Demokrat, sebagai Sekretaris Lembaga Pemilu di negara Michigan, mengatakan. “ dia sangat khawatir, tentang orang orang yang menyebarkan kebohongan pada pemilihan presiden 2020 lalu, kemudian mereka pejabat tinggi lembaga Pemilu nasional atau di negara bagian”.
Peran sekretaris Lembaga Pemilu di negara bagian dapat berbeda-beda, tetapi di banyak tempat mereka terkadang memiliki kewenangan sepihak yang sangat besar untuk membuat peraturan pemungutan suara dan menafsirkan peraturan pemilihan umum.
kekuatan dan kewenangan itu terlihat pada pilres 2020 lalu, ketika sekretaris Lembaga Pemilu di seluruh negeri. membuat keputusan penting tentang akses ke drop box dan mengirimkan aplikasi surat suara, serta langkah-langkah lainnya. Kemudian bagaimana sehari Setelah pemilihan, di beberapa negara bagian di Arizona, Georgia, Michigan dan Nevada. Mereka tegak melawan berbagai upaya Trump untuk membatalkan hasil, melalui berbagai tuduhan penipuan, bahkan mereka menolak untuk menghentikan pengumuman resmi hasil pemilihan.