Peraih Beasiswa PMPAP Unila Terbitkan Jurnal Sinta 4

BANDARLAMPUNG - Mahasiswa
program studi (prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lampung (Unila) Elisa Fitri, menerbitkan jurnal Sinta 4.
Penerima beasiswa melalui Program Penerimaan Mahasiswa Baru
Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP) di Unila itu menerbitkan jurnalnya pada
tahun ini.
PMPAP merupakan program seleksi penerimaan mahasiswa baru
yang diselenggarakan Simanila Unila. Program ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada calon mahasiswa prasejahtera.
Meskipun berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi
menengah ke bawah, Elisa tetap semangat untuk melanjutkan pendidikannya di
tingkat universitas. Ia pun aktif mencari informasi mengenai beasiswa.
“Alhamdulillah setelah mengikuti prosesnya, saya diterima di
beberapa universitas dan memilih untuk melanjutkan pendidikan di Universitas
Lampung melalui jalur PMPAP,†ujar Elisa.
Mahasiswa angkatan 2020 ini bersyukur dengan kesempatan yang
diperoleh dan menyadari betapa besar pengaruh beasiswa tersebut dalam
perjalanan pendidikannya.
Bagi Elisa, beasiswa ini meringankan beban keuangan orang
tua dan memungkinkannya untuk lebih fokus dalam menempuh pendidikan tanpa harus
terbebani biaya UKT setiap semester.
Sebagai mahasiswa, Elisa ikut berpartisipasi dalam penulisan
jurnal berjudul “Tindak Tutur Direktif dalam Cerpen Bertemu Itu Kesempatan,
Bersama Itu Pilihan†karya Andrei Budimanâ€. Elisa mengerjakan penelitian ini
bersama tiga teman sekelasnya, yaitu Dian Puspita Sari, Della Eka Putri, dan
Rahmat Prayogi.
Tujuan utama penelitian ini yaitu untuk menggambarkan
berbagai bentuk tindak tutur yang terdapat dalam cerpen tersebut menggunakan
metode analisis kualitatif. Data yang digunakan meliputi ujaran-ujaran atau
dialog yang ada dalam cerpen tersebut.
“Saya berharap jurnal ini dapat menjadi referensi bagi
penulis selanjutnya mengenai tindak tutur direktif dan memberikan manfaat bagi
pembaca,†kata Elisa.
Minat Elisa dalam dunia tulis-menulis dimulai dari cara
pandangnya terhadap arti sebuah tulisan. Baginya, tulisan bukan sekadar
perkataan yang ditulis di kertas, melainkan memiliki banyak nilai di dalamnya,
termasuk nilai seni.
Melalui tulisan, seseorang dapat menghibur dan terhibur,
serta menyampaikan pesan melalui karya-karya. Hal ini memicu rasa penasaran
Elisa untuk mempelajari bahasa dan sastra Indonesia.
Dia ingin mengajak anak muda dan teman-teman mahasiswa untuk
menyukai bahasa dan sastra. “Pada dasarnya, rasa suka akan memacu semangat, dan
dengan semangat, mimpi-mimpi kita akan terlihat lebih jelas,†kata Elisa dengan
penuh keyakinan.
Elisa berharap pengalamannya dapat menginspirasi dan
memberikan manfaat bagi orang lain, terutama dalam bidang tulis-menulis dan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.