BPHN Gelar Workshop Kehumasan

SERANG – Sikapi
berbagai isu aktual yang berkembang, peran humas dalam mengendalikan
pemberitaan negatif secara cepat dan tepat menjadi sangat penting.
Menyadari hal tersebut, Badan Pembinaan Hukum Nasional
(BPHN) Kementerian Hukum dan HAM menyelenggarakan Workshop Kehumasan bertajuk
“Membangun Strategi Media yang Efektif dan Membuat Berita Hukum yang Kreatif
untuk Meraih Kepercayaan Publikâ€, Kamis (17/11/2022).
Digelar secara hybrid terpusat dari Aula Moedjono Lt. 4
Gedung BPHN, Workshop turut diikuti oleh jajaran Kehumasan di Unit Utama dan
Kantor Wilayah di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM secara daring melalui
Live Streaming pada Kanal Youtube BPHN TV Official.
Di Kantor Wilayah Banten, kegiatan diikuti oleh Kepala
Bagian Program dan Humas (Agus Suryana) beserta jajaran Subbagian Humas,
Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi.
Workshop dibuka secara resmi oleh Sekretaris Badan Pembinaan
Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan HAM, Audy Murfi. Dalam sambutannya,
menyampaikan betapa isu-isu krusial yang berkembang di masyarakat utamanya hal
yang berkaitan dengan tusi Kemenkumham menjadi hal penting.
“Kegiatan hari ini adalah bagaimana mengatisipasi berbagai
berita miring menjadi berita positif. Pelatihan ini juga diharapkan menjadi
pengetahuan baik jajaran Kehumasan di Unit Utama maupun Wilayah mengenai
pentingnya menjaga citra guna menciptakan opini publik karena humas adalah
corong Kemenkumham sehingga bagaimana opini publik bisa kita counter terlebih
dalam upaya menghadapi opini negatif yang menerpa organisasiâ€, ujarnya.
Workshop kehumasan diisi dengan berbagai paparan materi,
diskusi dan praktek kehumasan. Hadir sebagai Narasumber, Ahmed Kurnia, seorang
Praktisi Komunikasi yang memaparkan terkait “Bagaimana Membangun Strategi
Hubungan Media yang efektif di saat Krisis?â€.
Disampaikan bahwa dalam mengelola isu kebijakan suatu
organisasi, komunikasi menjadi elemen penting dalam mengelola isu kebijakan
suatu organisasi.
“Kata Guru manajemen Philip Kotler: Kinerja yang baik
merupakan hal yang penting. Namun yang juga tak kalah pentingnya adalah
mengkomunikasikan kinerja yang baik itu kepada publik. Dengan kata lain, peran,
manfaat, kinerja, dan kebijakan organisasi tidak akan berarti jika tidak
diketahui publik,†paparnya.