Usai Disuntik Vaksin, Siswi SD di Lampung Utara Terbaring Lemah

Usai Disuntik Vaksin,  Siswi SD di Lampung Utara Terbaring Lemah
QNA siswa Yang Terbaring Lemah Usai di Suntik Vaksin (Foto:Istimewa)

LAMPUNG UTARA – Monologis.id. Usai disuntik vaksin DT, pada 20 November 2023 lalu, Seorang siswi dari SDN 1 Cempaka, Kabupaten Lampung Utara, mengalami kondisi memburuk.  AN Orang tua siswi, berinisial QNA, mengaku sebelumnya tidak diberitahu akan ada kegiatan suntik Vaksin di sekolah, pasca suntik tersebut menyebabkan kekhawatiran serius terkait kesehatan anak mereka lantaran kondisi saat ini semakin memburuk. 

"Pihak Sekolah tidak ada pemberitahuan kepada wali murid sebelumnya, boleh atau tidaknya QNA untuk disuntik," kata AN kepada media, Minggu (17/12/2023) 

Selanjutnya, Orang tua QNA, AN, mengatakan bahwa, setelah vaksinasi anaknya mengalami gejala seperti pusing, sakit mata, dan mual mual. Dan Pada hari ketiga, kondisinya semakin parah dengan gerakan-gerakan refleks yang tidak terkontrol pada tangan kiri putrinya tersebut.

"Setelah di suntik, QNA belum waktunya pulang sekolah, sudah mengeluh pusing, matanya sakit, dan mual, kemudian diizinkan oleh guru nya pulang lebih awal sekitar pukul 10.30 Wib" cerita AN

Lanjutnya, setibanya di rumah, QNA bicara pada orang tuanya AN bahwa dirinya disuntik Vaksin di sekolah, sambil menahan sakit di bagian mata, mual, demam dan kebas di tangan dan kaki. 

"Demam QNA naik turun tidak stabil selama tiga hari, tetapi pada hari ketiga jari-jari tangan sebelah kiri mulai bergerak dengan sendiri. Saya tidak begitu merespon, karena saya pikir masih efek dari suntik. Semakin hari semakin parah pergelangan tangan bergerak sendiri sampai di hari senin seluruh tangan dari pundak sampai jari2 bergerak reflek." Ujarnya 

Dalam upaya mencari bantuan, keluarga mendatangi sekolah, namun pihak sekolah mengarahkan ke Puskesmas. 

Setelah sejumlah pemeriksaan, QNA dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. Meskipun banyak tes darah dilakukan, belum ada tindak lanjut pengobatan karena menunggu jadwal MRI.

"Jadi kami disuruh ke Puskesmas, setelah sampai di Puskesmas, QNA akan dirujuk terlebih dahulu ke RSU Handayani pada poli anak. Setelah dibawa ke RS Handayani, QNA diperiksa dan dilakukan pengecekan darah. Setelah di tangani dokter, ternyata bacakan oleh dokter ternyata QNA harus di rujuk ke RSUD Abdul muluk Bandar Lampung." kata AN

Sementara itu masih menurut keluarga QNA, selama dirawat di RSUD Abdul Muluk banyak dilakukan tes darah, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut pengobatan lantaran menunggu jadwal MRI. 

"Masalah ini sudah sampai dinas kesehatan Kabupaten Lampung Utara dan Provinsi, tapi belum ada respon dan tindakan, sedangkan kondisi anak kami semakin hari semakin lemah. Mohon bantuan nya. Agar anak kmi dapa segera d obati." kata Maryani. 

Lanjut Maryani, pada hari Rabu 13 Desember dilakukan MRI pada pukul 13.00 - 14.00. Stelah 3 hari pada tanggal 15 Desember pukul 19.00 Wib, dokter yang memegang pasien QNA ke ruangan untuk memberikan informasi hasil MRI tersebut. 

Hasil MRI mengungkapkan bahwa syaraf sebelah kiri QNA sudah mati, dan dokter mengatakan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh vaksinasi, melainkan kebetulan. 

"Berdasarkan kan penjelasan dr.Roro bahwa anak saya sakit bukan karena vaksinasi yang dilakukan di sekolah melainkan secara kebetulan saja, pada dasarnya memang akan sakit seperti ini bahwa syaraf sebelah kiri sudah ada yang mati jadi tidak dapat dihidupkan lagi." kata Maryani menirukan konfirmasi dari Dokter. 

Menurutnya, dr. Roro akan berusaha mencari jalan pengobatan. Sedangkan, menurut penjelasan dokter, kata Maryani karena bukan permasalahan KIPI jadi dinas kesehatan akan berhenti dalam pembiayaan pengobatan pasien.

Sampai berita ini diterbitkan, pihak puskesmas dan sekolah serta dokter yang menangani, belum berhasil dikonfirmasi.