Unila Wawancara 1.942 Mahasiswa Penerima KIP Kuliah

Unila Wawancara 1.942 Mahasiswa Penerima KIP Kuliah
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) melakukan seleksi wawancara terhadap 1.942 calon mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang lolos Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).

Wawancara  dilakukan tiga hari, 17, 18, dan 20 Juli 2023. Proses wawancara merupakan bagian dari seleksi lanjutan bagi calon mahasiswa yang mendaftar KIP Kuliah 2023.

Koordinator Bagian Kemahasiswaan Unila Sofiana, salah satu panitia penyeleksi calon penerima KIP Kuliah mengatakan, tahapan wawancara menjadi langkah penting untuk menentukan kelulusan calon mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka. Proses ini dilakukan setelah calon penerima berhasil melewati seleksi berkas awal.

“Verifikasi dan validasi data oleh pihak perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi syarat utama untuk menentukan apakah calon mahasiswa tersebut layak menjadi penerima KIP Kuliah 2023. Pihak perguruan tinggi akan meminta sejumlah data dan informasi guna memastikan kelengkapan dan keabsahan data calon penerima KIP Kuliah,” kata dia di Aula Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila), Selasa (18/7/2023).

Pengumuman calon penerima KIP Kuliah 2023 akan dilakukan secara berbeda-beda oleh masing-masing perguruan tinggi, bergantung pada proses verifikasi dan validasi yang dilakukan. Hal ini menyebabkan waktu pengumuman yang beragam di setiap PTN.

Bagi mahasiswa yang berhasil meraih Kartu Indonesia Pintar Kuliah 2023, mereka akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan serta biaya hidup, atau hanya bantuan biaya pendidikan saja.

Besaran bantuan biaya pendidikan diusulkan Perguruan Tinggi kepada Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) dan dapat berbeda-beda tergantung dari akreditasi masing-masing program studi (prodi) yang dipilih.

Jaminan biaya pendidikan ini menjamin mahasiswa penerima KIP Kuliah tidak akan diminta membayar tambahan biaya pendidikan oleh perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa kurang mampu agar dapat menempuh pendidikan dengan lebih terbuka dan adil.

Salah satu peserta wawancara KIP Kuliah, Anisia Rianti Tamara, yang berasal dari program studi PPKN, berbagi pengalamannya saat wawancara.

“Perasaan saya saat di wawancara tadi gugup, tapi saya sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jujur dan jelas, sesuai dengan berkas-berkas yang saya lampirkan. Semoga saya bisa lolos di tahap wawancara ini. Saya sangat ingin mengurangi beban orang tua,” ungkapnya.

Proses seleksi KIP Kuliah merupakan upaya pemerintah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih luas kepada mahasiswa berprestasi dan kurang mampu secara finansial. Melalui proses seleksi ini diharapkan para calon penerima KIP Kuliah 2023 dapat meraih impian mereka dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.