Unila Adakan FGD Penelaahan Dokumen Rancangan Awal RPJMD Waykanan 2025–2029

BANDARLAMPUNG-Universitas Lampung (Unila) menjadi tuan rumah focus group discussion (FGD) dalam rangka Penelaahan Dokumen Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Waykanan 2025–2029, di Ruang Sidang Utama, lantai dua Rektorat Unila, Rabu (16-4-2025).
Kegiatan bertujuan untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah secara partisipatif, transparan, serta berbasis data dan kajian ilmiah. FGD menjadi wujud sinergi antara dunia akademik dan pemerintahan dalam memastikan kebijakan pembangunan daerah benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat serta adaptif terhadap tantangan zaman.
Acara tersebut dihadiri Wakil Rektor IV Unila Prof Ayi Ahadiat , Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Waykanan sekaligus Ketua Tim RPJMD, Arie Anthony Thamrin, serta Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Waykanan, Hendri Syahri, Kepala OPD Kabupaten Waykanan, serta sivitas akademika Unila.
Prof Ayi Ahadiat menyampaikan pembangunan Waykanan harus memiliki arah yang jelas dan terukur, dengan tujuan untuk mewujudkan kemandirian daerah dalam berbagai aspek, termasuk kemandirian fiskal.
“Visi kita sangat jelas dan penuh cita-cita, yaitu Waykanan Mandiri dan Sejahtera. Kemandirian di sini, misalnya, mencakup aspek fiskal. Saat ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita baru sekitar 10% dari APBD. Jauh jika dibandingkan dengan DKI Jakarta yang PAD-nya mencapai 80%. Tapi kita bukan ingin membandingkan, melainkan ingin belajar dan menyiapkan strategi realistis yang bisa kita wujudkan dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.
Meski PDRB per kapita Waykanan masih tertinggal dibandingkan Provinsi Lampung dan nasional, pemerintah daerah optimistis dengan potensi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, pembangunan ekonomi dapat didorong secara signifikan.
“Jadi yang mungkin menjadi PR kita di RPJMD ini adalah bagaimana mendorong sektor pertanian tumbuh positif sehingga angka kemiskinan juga bisa semakin baik,” ujar Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Waykanan, Hendri Syahri.
RPJMD ini juga memuat strategi peningkatan kualitas SDM, optimalisasi infrastruktur, serta pemanfaatan peluang seperti tren makanan organik dan kolaborasi antarwilayah, dengan harapan kesejahteraan masyarakat Waykanan bisa meningkat secara nyata dan berkelanjutan.
FGD ini diharapkan dapat memberikan masukan yang konstruktif dan aplikatif terhadap dokumen rancangan awal RPJMD Kabupaten Waykanan tahun 2025–2029.
Melalui forum ini, sinergi kelembagaan antara Unila dan pemerintah daerah diperkuat guna mendorong perencanaan pembangunan yang lebih partisipatif dan berbasis kajian ilmiah menjadi kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Waykanan di masa mendatang.