Puluhan Kepala Sekolah di Maybrat Ikuti Coaching Clinic Program Sekolah Merdeka

MAYBRAT – Puluhan kepala sekolah tingkat SD hingga SMA di Maybrat mengikuti coaching clinic program Sekolah Merdeka angkatan 3 yang diadakan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Papua Barat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu berharap peserta dapat mengikuti setiap alur bimbingan yang akan dilalui dengan baik hingga selesai agar kelak menjadi tenaga pendidik yang berkompenten serta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain.
“Saya apresiasi antusiasme kepala sekolah mengikuti kegiatan ini,” kata Kornelius saat membuka kegiatan tersebut, Rabu (16/2/2022).
Kornelius mengatakan, coaching clinic program sekolah merdeka merupakan salah satu metode pendidikan yang amat penting di era digitalisasi ini, sehingga dirasa perlu harus dibekali kepada para kepala sekolah.
Kadis juga ingin guru-guru di Maybrat selalu siap dan mampu menjemput setiap peluang emas yang disediakan oleh pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan, karena pola paradigma pendidikan dewasa ini menurutnya, jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang masih bersifat sederhana.
"Program sekolah penggerak atau sekolah merdeka yang dikemas melalui kegiatan coacing clinic ini kami di dinas sudah melakukan MoU dengan LPMP Papua Barat sejak 6 bulan lalu, dan juga telah bersosialisasi ke tiap sekolah yang ada,” ujarnya
Namun, dia menyayangkan kurangnya animo dari sekolah-sekolah untuk mengikutinya program tersebut, “Saya berharap bapak ibu kalau sayang generasi yang dididik di Maybrat harus ikut program ini, mendaftar ikut tes dan akan dibimbing," kata Kornelius.
Kadis juga mengapresiasi LPMP Papua Barat sembari memberi selamat kepada kepala sekolah yang telah lolos seleksi pada tahap pertama dan kedua. Dia berharap peserta yang mendaftar di tahap ke 3 ini tetap semangat mengikuti program tersebut sampai tuntas.
"Saya menyampaikan selamat kepada sekolah yang telah lolos mengikuti seleksi ini, kita berharap yang ikut di tahap ketiga ini harus semangat dan jangan kalah saing. Saya juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada LPMP Papua Barat yang sudah melakukan bimbingan kepada kepala sekolah di Maybrat," kata Kornelius.
Sementara, Fungsional Teknologi Pengembangan Teknologi Pendidikan LPMP Papua Barat Ahmad Akbarudin menyebutkan, tujuan dilakukannya pendampingan coacing clinic pada kegiatan tersebut adalah demi mewujudkan project tujuan pendidikan nasional untuk membentuk profil pelajar pancasila.
"Dalam rangka menuju profil pancasila ini kementerian meluncurkan program yang namanya program sekolah penggerak, sasarannya adalah semua kepala sekolah yang berada di satuan pendidikan, untuk mengembangkan tujuan sekolah penggerak ini harus melalui proses seleksi, diantaranya adalah seleksi administrasi, mengajar, dan wawancara, kemudian akan diumumkan melalui keputusan dirjen pauddikdasmen kemendikbud," kata Ahmad.
Ia melanjutkan, inti dari semua kegiatan ini adalah bagaimana pihaknya bisa memfasilitasi dalam hal pembimbingan agar kepala sekolah tersebut bisa mampu menunjukkan kemampuan manajerialnya dalam membangun transformasi pembelajaran termasuk bagaimana mengelola semua lingkup sumberdaya yang ada di dalamnya ke arah yang lebih baik lagi.
"Maksudnya adalah adanya semua transformasi dalam semua bidang, baik itu tenaga pendidikan, kurikulum, sarana prasarana, termasuk juga siswanya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Coaching Clinic adalah sebuah proses bimbingan singkat berupa kegiatan yang berfungsi untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan peningkatan kinerja sumber daya manusia (SDM). Umumnya, kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan, workshop, kelas mentoring, dan terapi atau konseling. Sedangkan output dari kegiatan coaching clinic ini adalah mampu menghasilkan sekolah-sekolah penggerak atau sekolah yang dapat menggerakan sekolah lain.