Proyek Jalan Protokol Rp16 M di Tulangbawang Barat Dikebut, DPRD: Tidak Sesuai Harapan

Proyek Jalan Protokol Rp16 M di Tulangbawang Barat Dikebut, DPRD: Tidak Sesuai Harapan
Foto: Rosid/monologis.id

TULANGBAWANG BARAT–Setelah diberitakan mangkrak, PT Tirtha Wandhira Utama (WTU) bersama konsultan dari CV Karya Mulya Mandiri langsung mengebut pengerjaan proyek peningkatan ruas jalan protokol simpang Panaraganjaya menuju simpang Gedungratu, Tulangbawang Barat.

Proyek senilai Rp.16 miliar lebih yang melintasi kawasan pengembangan kota budaya Uluan Nughik dengan kontrak 180 hari kalender sejak 29 Mei 2023, akan dikerjakan selama dua pekan.

"Sebenarnya tidak ada kendala. Base nya itu kan, harus padat, jadi terlambatnya disitu saja. Hari ini kita sudah mulai pengerjaan aspal, makanya kalau dibilang proyek mangkrak kami juga bingung. Itu sekarang sudah kita gerak cepat," kata pelaksana PT. Tirtha Wandhira Utama, Ibnu, melalui sambungan telepon seluler, Senin (16/10/2023)

Dikatakannya, semua pekerjaan mulai dari drainase dan pengerasan dasar atau base telah berjalan.

"Untuk pekerjaan beton volumenya 30 meter saja, dan paling maksimal 2 Minggu akan selesai, kan itu tidak ada tulangan," kata Ibnu

Sedangkan lanjut Ibnu, pengerjaan aspal hotmix akan diselesaikan dalam waktu dua minggu pengerjaan.

"Target kami 250 ton sehari, jadi 2 Minggu saja selesai pengerjaannya, dan itu hanya aspal binder wearing saja tidak termasuk marka jalan,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi III DPRD Tulangbawang Barat, Paisol, mengaku telah melakukan pengawasan proyek ruas jalan protokol di Uluan Nughik dan diduga tidak sesuai harapan.

"Bulan kemarin kami melakukan pengawasan di lapangan, dan melihat progres hasil yang dikerjakan, sepertinya banyak tidak sesuai. Besok (Selasa, 17/10/2023) kami akan melakukan pengawasan kembali di lapangan, melihat proses pengerjaannya," kata Paisol, Senin (16/10/2023)

Berdasarkan hasil pengawasan DPRD Tulangbawang Barat sebelumnya, Ketua Komisi III mengatakan pengerjaan proyek senilai 16 miliar tersebut sejak kontrak 29 Mei 2023, selain lambat pengerjaan, pada proses pengerasan base atau pemadatan dilakukan tidak maksimal.

"Dari proses pengerasan base, setelah dipadatkan, hasilnya masih tidak padat dan basenya mengangkat lagi dari dasar. Kalau pihak perusahaan bilang bisa selesai dalam dua minggu, justru kualitasnya sangat diragukan, kami yakin waktunya tidak akan cukup jika tidak dikerjakan dengan maksimal," pungkasnya.