Pemprov Lampung Pilih Pekon Marang Pesisir Barat Sebagai Program Unggulan Desaku Maju
PESISIR BARAT- Pemerintah Provinsi Lampung memilih Pekon (Desa) Marang sebagai program unggulan Desaku Maju pada tahun pertama pelaksanaan program. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa pembangunan Pesisir Barat harus dimulai dari desa.
“Saya ingin membuktikan kepada seluruh masyarakat Provinsi Lampung dan kepada dunia bahwa kita bisa menjadikan desa-desa Pesisir Barat ini maju, bisa memakmurkan rakyatnya, bisa melakukan inovasi, dan bisa melompat mengejar ketertinggalan,” ujarnya pada kunjungan kerja di Pesisir Barat, Rabu (17-12-2025).
Mirza menegaskan, penguatan hilirisasi komoditas pertanian, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta program vokasi masyarakat desa terus didorong sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat.
Program BUMDes dan vokasi diarahkan untuk memperluas lapangan kerja, meningkatkan keterampilan masyarakat, serta menciptakan sumber pendapatan baru berbasis potensi lokal. Dibandingkan kondisi sebelumnya, desa kini memiliki unit usaha yang lebih terkelola dan mampu mendorong perputaran ekonomi di tingkat lokal.
Mirza menyampaikan bahwa Kabupaten Pesisir Barat memiliki potensi alam yang sangat besar, baik dari sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, maupun perikanan. Namun menurutnya, keunggulan utama Pesisir Barat terletak pada kualitas sumber daya manusianya.
“Saya melihat potensi alam yang luar biasa, pariwisatanya sangat indah, komoditasnya luar biasa. Tapi yang paling penting, keunggulan Pesisir Barat ini adalah SDM-nya, punya semangat, punya keinginan untuk maju, punya keterbukaan, dan punya keinginan untuk bekerja sama,” tutur Mirza.
Ia menjelaskan bahwa kemajuan desa tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur atau masuknya teknologi, melainkan dari kemampuan desa menciptakan nilai tambah bagi masyarakatnya.
"Maju bukan hanya infrastrukturnya, maju juga bukan hanya teknologinya. Semua yang ada di desa harus punya nilai tambah untuk masyarakat desa itu sendiri. Itulah yang namanya mandiri dan berdaulat.”
Gubernur juga menyoroti pentingnya peningkatan nilai tambah hasil pertanian. Ia mencontohkan produksi padi di Desa Marang yang selama ini dijual dalam bentuk gabah basah.
"Jangan lagi petani menjual gabah basah. Kita pasang dryer supaya petani tidak menjual gabah basah lagi, tapi jadi gabah kering, nilainya lebih tinggi.”
Selain itu, Gubernur menekankan peran inovasi dan pemuda desa sebagai agen perubahan melalui program vokasi dan design thinking.
"Kalau menunggu dari luar, kita tidak tahu kapan datangnya. Kita harus punya semangat untuk mandiri, punya semangat untuk berdaulat, dan punya semangat untuk bangkit, caranya dengan inovasi.”
Mengakhiri kegiatan peninjauan program Vokasi di Desa Marang, Gubernur Lampung, Bupati Pesisir Barat, dan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung membagikan sertifikan vokasi kepada seluruh peserta vokasi yang terdiri dari empat kelompok belajar. Semua sertifikat vokasi sudah sah diakui kemampuannya oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia.
Selain itu, Gubernur Mirza beserta rombongan juga meninjau lokasi dryer yang masih berada di Desa Marang. Kunjungan ini dilakukan guna memastikan bahwa BUMDes benar-benar berfungsi sebagai penggerak ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, memperlancar akses ekonomi, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa.
Langkah ini sekaligus memperkuat ekonomi lokal berbasis potensi desa sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan. Melalui rangkaian kunjungan kerja ini, Pemerintah Provinsi Lampung memastikan program pembangunan berjalan langsung di lapangan, terintegrasi antar sektor, serta memberikan manfaat nyata yang dirasakan masyarakat, sejalan dengan Visi Lampung Maju Menuju Indonesia Emas.
REDAKSI








