Pemdes Batu Nangkop Tinggalkan Sejumlah Permasalahan

Pemdes Batu Nangkop Tinggalkan Sejumlah Permasalahan
Foto: Ilustrasi/Istimewa

LAMPUNG UTARA - Pemerintahan Desa Batu Nangkop, Kecamatan Sungkai Tengah, Kabupaten Lampung Utara, meninggalkan sejumlah permasalahan diakhir masa pemerintahan Kepala Desa (Kades) Edi Waluyo.

Hal itu disebutkan oleh salah satu narasumber warga desa setempat.

Dia menyebutkan bahwa pengelolaan dana desa Batu Nangkop menyisakan permasalahan. Diantaranya gaji insentif RT dan Linmas belum terbayar dari Januari sampai Mei 2023. Sedangkan anggaran pemerintah untuk hal tersebut telah dicairkan oleh pemdes setempat.

"Yang jelas dalam RAB pengajuan RT dan Linmas sudah cair bang, nilainya lumayan besar karena desa kami ada 19 RT dan 16 Linmas belum menerima insentif dengan rincian insentif RT sebesar Rp 650 ribu perbulan dan Linmas 100 ribu perbulan dikali 5 bulan padahal masa jabatan beliau (kades) telah habis" jelas narasumber, Senin (10/07/2023).

Hal ini yang menjadi kekhawatiran masyarakat, lanjut warga tersebut mengingat jabatan kades telah berakhir dan memasuki pemilihan berikutnya.

"Bumdes desa kami juga tidak jelas bang, anggaran 200 juta dari penyertaan modal tahun 2017 sampai 2022 dengan bidang usaha simpan pinjam dan fotocopy tidak berjalan dengan baik, hal itu terindikasi dari pengguna pinjaman adalah pengurus Bumdes dan Kepala desa sebelumnya" imbuh narasumber.

Demikian halnya dengan pembangunan insfratruktur seperti jalan Onderlagh dan Pamsimas serta SPAM JP kebanyakan mangkrak dan belum bisa dinikmati masyarakat.

"Bahkan dari tahun-tahun sebelumnya bermasalah namun kami juga tak mengerti masih saja tidak ada perhatian dari dinas terkait atau memang kades lama tidak mengindahkan teguran mereka dan kami berharap agar menjadi perhatian Pemkab Lampura khususnya" pungkasnya.

Terpisah nomer telpon kades Batu Nangkop dalam kondisi tidak aktif sehingga belum bisa dimintai keterangan.

Diberitakan monologis.id sebelumnya diketahui bahwa Edi Waluyo merupakan calon kades incumbent yang dinyatakan lolos dalam tes tertulis penilaian oleh panitia kabupaten dengan merekayasa hasil test.