Pembangunan RKB MTs Islamiyah Pugungtampak Pesisir Barat Diduga Asal-asalan
PESISIR BARAT - Pembangunan
gedung Ruang Kelas Belajar (RKB) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Islamiyah
Pugungtampak Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, diduga
asal-asalan.
Pasalnya, berdasarkan temuan dilapangan kondisi bangunan
dimaksud pada bagian atap diduga sudah bocor. Hal itu terlihat pada bagian
plavon basah akibat terkena air yang bocor pada bagian atap dibeberapa titik.
Selain itu juga diduga pada bagian pondasi juga tidak
terbangun secara maksimal dengan tidak terlihatnya bagian pondasi secara keliling,
ditambah letak bangunan yang berdiri diatas tanah yang tidak rata.
Tidak hanya itu, dugaan pengerjaan secara asal-alasan juga
terlihat dari bagian kusen yang diduga menggunakan kayu dengan kualitas yang
buruk. Pasalnya, kayu kusen yang terpasang terlihat sangat kasar.
Saat ini bangunan yang dibangun untuk ruangan kelas bagi
para siswa, justru digunakan sebagai kantor bagi para dewan guru.
Sementara itu Kepala MTs Islamiyah Pugungtampak, Yuelda
Mutia Wisna, ketika dikonfirmasi via sambungan ponsel, Jumat (21/10/2022),
membenarkan jika sekolahnya tersebut menerima kucuran bantuan pembangunan
gedung satu unit RKB dari Kementerian Agama (Kemenag).
"Benar, MTs Islamiyah Pugungtampak mendapatkan bantuan
pembangunan satu unit RKB. Pengerjaannya dimulai pada sekitar Juli lalu dengan
masa pengerjaannya selama dua bulan dan selesai sekitar satu bulan lalu,"
ungkapnya.
Saat ditanya terkait pembangunan yang diduga asal-asalan,
Yuelda berkilah dengan mempersilahkan untuk memastikan dugaan dimaksud dengan
berkunjung ke sekolah tersebut.
Namun ketika disinggung dengan peruntukkan gedung RKB,
Yuelda tak menampik jika pada dasarnya tujuan dibangunnya gedung tersebut
adalah untuk murid. "Tapikan dalam hal ini tidak ada yang dirugikan. Murid
tetap belajar seperti biasa. Murid tetap belajar digedung kita," ujarnya.
"Begini, jika diinformasikan pembangunan gedung
asal-asalan, kemarin bisa dilihat sendiri bagaimana keadaan gedung. Yang
menurut Kemenag satu unit, sedangkan kita bisa dilihat sendiri dua unit. Dari
situ sudah kelihatan mana yang kira-kira masuk diakal, kalau sudah dua unit
otomatis sudah lebih dari anggaran, kan begitu logikanya," imbuhnya.
Namun ketika ditanya ihwal besaran anggaran bantuan
dimaksud, Yuelda justru enggan menyebutkan secara rinci dengan alasan sensitif
dan meminta agar bisa bertemu secara langsung. "Kalau masalah anggarannya
sensitif, karena itu masalah duit. Kalau memang benar-benar ingin tahu berapa
pasti anggarannya boleh kita tatap muka," tukasnya.
Sekadar diketahui, sebelumnya wartawan media ini sudah
mendatangi secara langsung ke MTs Islamiyah Pugungtampak untuk konfirmasi
terkait ihwal dimaksud. Namun sayangnya Kepala MTs Islamiyah Pugungtampak belum
tiba disekolah.