Mirza Terpilih Aklamasi Ketua IKA Smanda Periode 2025-2029

Mirza Terpilih Aklamasi Ketua IKA Smanda Periode 2025-2029
Foto: Istimewa

BANDAR LAMPUNG-Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMAN 2 (Smanda) Bandarlampung Periode 2025-2029 pada Musyawarah Besar (Mubes) ke-3 di Ruang Auditorium Universitas Teknokrat Indonesia, Bandarlampung, Sabtu (19-7-2025).  

Usai ditetapkan sebagai ketua, Mirza mengajak para alumni Smanda Bandarlampung untuk mengambil peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang akan menjadi penentu masa depan Indonesia.

Mirza menegaskan bahwa kekuatan suatu daerah tidak diukur dari kekayaan alamnya, tetapi dari kualitas manusia yang dimilikinya.

Ia menekankan pentingnya peran pendidikan menengah, khususnya SMAN 2 Bandarlampung sebagai fondasi pembentukan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Tempat yang kita tempati ini, SMAN 2, mungkin tidak punya visi tertulis, tapi ekosistem di dalamnya adalah mesin. Mesin ini adalah satu sistem yang membuat siapapun yang masuk, selama tiga tahun menjadi siswa di sini, bisa keluar dengan kualitas yang unggul, punya peran, bahkan bahagia," ujarnya.

Mirza menyoroti rendahnya angka lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai kompetensi dimana dari 30.000 lulusan perguruan tinggi, hanya 1.200 orang atau 4 persen yang terserap sesuai kualitas pendidikan yang mereka tempuh.

Data tersebut menurutnya menjadi peringatan akan pentingnya membenahi sistem pendidikan sejak SMA.

"Di Provinsi Lampung ini, dari lulusan SMA setiap tahunnya sekitar 80.000 orang, hanya 3 persen yang melanjutkan pendidikan tinggi dan bekerja sesuai kompetensinya, ini menunjukkan bahwa kualitas SDM masih harus terus diperbaiki," tegasnya.

Mirza juga menegaskan bahwa keberadaan SMAN 2 Bandarlampung merupakan salah satu penopang SDM terbaik di Lampung.

Ia menyebut para alumni sekolah ini telah banyak menduduki posisi strategis, baik di BUMN, perusahaan swasta, hingga multinasional dan bahkan ada yang menjadi financial engineer pertama di Indonesia dalam bidang teknologi.

“Ini yang membuat SMAN 2 menjadi sangat spesial. Bahkan, saya bisa katakan, SMA 2 adalah salah satu penanda peradaban di suatu daerah, kampung, atau provinsi. Kalau SDM-nya beda, maka daerahnya akan maju. Tapi kalau tidak, provinsi akan hancur,” ujarnya.

Mirza mengingatkan bahwa tahun 2045 hanya berjarak 20 tahun lagi dimana generasi yang sedang menjajaki masa SMA merupakan kelompok usia produktif yang akan menjadi pilar Indonesia Emas.

“Anak-anak yang masuk SMA tahun ini adalah generasi yang akan menentukan nasib Indonesia di masa depan,” ucapnya.

Mirza mengajak IKA Smanda untuk bersatu membangun SDM berkualitas.

Ia menyebut ada tiga agenda utama yang harus dilakukan bersama, yakni memastikan anak-anak SMAN 2 mendapatkan pengajaran berkualitas dan dari guru-guru terbaik di Indonesia.

Selanjutanya, mengurangi angka putus sekolah dan ia menegaskan tidak boleh ada lagi siswa SMAN 2 yang berhenti sekolah karena keterbatasan biaya.

“Saya dengar masih ada beberapa yang putus sekolah, ini harus kita bantu,” tegasnya.

Dan ketiga, memperkuat ikatan alumni dengan cara menjadi wadah sinergi, kolaborasi, bahkan menjadi institusi seperti koperasi atau yayasan bersama.

“Bisa berbagi masalah, usaha bareng, koperasi bareng, yayasan bareng,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Mirza mengajak semua pihak untuk menjadikan SMAN 2 dan sekolah lain di Provinsi Lampung menjadi sekolah unggulan di tingkat nasional.

“Tiga tahun ke depan, kita pastikan anak-anak SMAN 2 masuk nomor satu semua di Indonesia dan kita ingin menjadikan SMAN 2 sebagai lumbung SDM terbaik, bukan hanya untuk Provinsi Lampung, tapi untuk Indonesia," pungkasnya.