LMND Lampung Sediakan Akses Pendidikan Bagi Kaum Marginal Melalui Rumah Mengajar

LMND Lampung Sediakan Akses Pendidikan Bagi Kaum Marginal Melalui Rumah Mengajar
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, bersama Ketua EW LMND Lampung, Dinda | Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG-Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND) Lampung memiliki program Rumah Mengajar yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir.

Program ini bentuk nyata komitmen organisasi mahasiswa progresif dalam menyediakan akses pendidikan bagi mereka yang terpinggirkan oleh hambatan finansial.

Ketua EW LMND Lampung, Dinda, menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi kalangan tertentu, melainkan harus dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

“Rumah Mengajar LMND Lampung tidak hanya berperan sebagai sarana transfer ilmu, tetapi juga sebagai media pembebasan yang membangun kesadaran kritis pelajar terhadap realitas sosial, sebagaimana ditekankan dalam teori pendidikan kritis Paulo Freire bahwa pendidikan harus menjadi praktik kebebasan,” ujar Dinda saat audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, Selasa (30-9-2025).

Pertemuan ini menurut Dinda menjadi ruang strategis bagi LMND untuk menyampaikan gagasan, capaian, serta rencana program yang berorientasi pada pendidikan alternatif dan pembangunan kesadaran kritis generasi muda.

Dinda juga menyampaikan bahwa LMND Lampung tengah mempersiapkan program kolaboratif dengan siswa-siswi SMA se-Lampung yang berfokus pada penyadaran sejak dini mengenai kejahatan seksual.

Program ini berangkat dari kesadaran bahwa kekerasan seksual terhadap anak dan remaja merupakan persoalan serius yang tidak hanya membutuhkan pendekatan hukum, tetapi juga pencegahan berbasis pendidikan.

“Dalam konteks ini, LMND berusaha menanamkan nilai kesadaran, keberanian, serta solidaritas kolektif kepada pelajar agar mampu melindungi dirinya sendiri maupun lingkungannya dari praktik kekerasan seksual,” ujarnya.

Rencana program tersebut sejatinya merupakan tindak lanjut dari keberhasilan LMND Lampung dalam menyelenggarakan Seminar Nasional pada 28 September 2025, yang mengangkat tema serupa.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan mulai dari pejabat pemerintahan, aktivis perempuan nasional, hingga organisasi kepemudaan dan diikuti oleh aktivis, mahasiswa, serta pelajar tingkat SMA.

Kehadiran pelajar dalam seminar ini menunjukkan bahwa isu kekerasan seksual memang harus ditempatkan sebagai agenda bersama, bukan hanya tanggung jawab individu.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menyambut baik capaian dan gagasan LMND Lampung. Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan mendukung penuh seluruh upaya yang diperjuangkan dan digagas oleh LMND Lampung, baik dalam bentuk pendidikan alternatif maupun program penyadaran sejak dini. Baginya, kolaborasi semacam ini penting untuk memperkuat kualitas pendidikan di Lampung, terutama dalam menghadirkan ruang aman, inklusif, dan berkeadilan bagi seluruh peserta didik.

Dengan adanya pertemuan ini, LMND Lampung berharap sinergi bersama pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan, dapat semakin memperluas dampak program dan membuka ruang kolaborasi yang lebih besar dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.