Ketua DPRD Tulangbawang Barat Disinyalir Sabotase Usulan Calon Penjabat Bupati

TULANGBAWANG BARAT – Ketua DPRD Tulangbawang Barat, Lampung, Ponco Nugroho, disinyalir melakukan sabotase usulan nama calon penjabat bupati setempat.

Santer kabar yang beredar, Ponco hanya membawa satu nama ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk diusulkan menjadi Pj Bupati Tulangbawang Barat. Yakni, Budi Darmawan.

Padahal, enam fraksi di DPRD Tulangbawang Barat mengusulkan dua nama yakni Zaidirina dan Budi Darmawan.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Paisol membenarkan informasi dugaan Ketua DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat hanya mengusulkan satu nama sebagai calon Pj Bupati tanpa melalui rapat pimpinan.

"Kami tidak tahu isi surat usulannya. Kami tidak melihat bentuk fisiknya, tetapi informasinya benar hanya satu nama yang diusulkan Ketua DPRD Tulangbawang Barat, yaitu Budi Darmawan. Kalau Fraksi Demokrat mengusulkan dua nama, yakni Pj Bupati sekarang Zaidirina dan Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air Provinsi Lampung Budi Darmawan," kata Paisol, Kamis (6/4/2023).

Dia mengungkapkan, setelah rapat paripurna HUT ke-14 Tulangbawang Barat, Pimpinan DPRD setempat menggelar rapat, dan sempat dipertanyakan Fraksi Demokrat tentang rapat tersebut.

"Waktu rapat pimpinan sempat saya tanya dengan Ketua DPRD Tulangbawang Barat, ini rapat apa pimpinan?. kalau ini rapim tolong buatkan berita acaranya, ini membahas masalah apa?," kata Paisol saat itu.

Diungkapkan Paisol dalam forum rapat tersebut mempertanyakan rapim tersebut jika terkait pengusulan calon Pj Bupati Tulangbawang Barat, fraksinya meminta agar membuat berita acara terkait pengusulan calon Pj Bupati.

"Maka jawab Ponco ketua DPRD Tulangbawang Barat saat itu, 'tidak 'ini hanya ngobrol biasa. Usulkan saja tiap-tiap Fraksi siapa yang mau diusulkan sebagai Pj Bupati Tulangbawang Barat. Kata Pak Sobri Ketua Fraksi Nasdem kalau ada empat nama nanti dibahas, karena usulan maksimal tiga nama minimal satu. Ini saja saya telpon Ketua DPRD Tulangbawang Barat tidak menjawab," ungkap Paisol

Sementara, Ketua Fraksi Partai Nasdem Sobri mengatakan, usulan yang disampaikan Ketua DPRD Tulangbawang Barat dinyatakan tidak jelas. Pasalnya, usulan dari fraksi Nasdem dan Fraksi Hanura sama-sama mengusulkan satu nama yaitu Zaidirina.

"Kemudian Fraksi Demokrasi mengusung dua nama yaitu Zaidirina dan Budi Darmawan, sedangkan Fraksi PDIP mengusulkan Budi Darmawan, sementara itu Gerindra kami tidak tahu karena tidak melihat bunyi surat usulannya," kata Sobri.

Namun, isu yang berkembang Ketua DPRD Tulangbawang Barat justru hanya mengakomodir satu nama yaitu Budi Darmawan tanpa koordinasi dengan fraksi-fraksi.

"Ini lembaga resmi lho, kalau memang berdasarkan rapim di DPRD Tulangbawang Barat, apakah ada berita acaranya, apakah ada absennya, memenuhi kuorum tidak rapat itu, tidak bisa ketua DPRD itu ngolah sendiri. Ini jadi tanda tanya besar masalah ini, kami tidak ada komunikasi dengan Ponco Nugroho. Jadi keputusan usulan yang dikirimkan ketua DPRD Tulangbawang Barat itu jadi tanda tanya besar. Semua ini ada mekanismenya, gak ada itu pakai voting-voting." kata Sobri

Terpisah, ditanyakan pendapat Ketua Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Yozi Rizal menyebut enam fraksi yang ada di DPRD Tulangbawang Barat mesti mempertanyakan perihal tersebut kepada Ponco Nugroho selaku Ketua DPRD Tulangbawang Barat.

"Kalau benar itu yang terjadi, tidak boleh Ketua DPRD Tulangbawang Barat melakukan manipulasi seperti itu. Kalau ada nama lain, nama lain itu harus disertakan. Itu namanya sudah menyalahi tata tertib, jika begitu diputuskan oleh DPRD. Keputusan itu kan harus transparan. Diputuskan dan diketahui oleh fraksi. Gimana penetapan tanpa sepengetahuan," kata dia saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon.

Yozi juga menanyakan sikap fraksi sebelum hal tersebut diputuskan. Menurutnya tidak mungkin DPRD Tulangbawang Barat melakukan keputusan secara kelembagaan tanpa sepengetahuan fraksi-fraksi yang ada.

"Sekarang bahasa fraksi itu apa. Jangan bahasa di luar berbeda dengan di dalamnya, Itu kan provokatif nanya. Kalau sudah diputuskan satu nama, ya sudah satu nama. Tapi dalam bentuk keputusan DPRD ya. Jangan ketika sudah didalam rapat sudah diputuskan dua nama, tapi diluar dikatakan satu nama. Itu namanya provokatif. Saya kira ketuanya terlalu berani kalau dalam kelembagaan diputuskan berbeda. Itu kan beresiko buat Ponco selaku ketua DPRD Tulangbawang Barat," pungkasnya.

Sementara itu, hingga kini Ketua DPRD Tulangbawang Barat Ponco Nugroho, belum berhasil dikonfirmasi.