Kenali 13 Tanda Stroke, Dalam Dugaan Kasus yang Dikaitkan Vaksin AZ

BEBERAPA ahli mengatakan vaksin Astrazeneca diduga berada di balik tiga kasus stroke, salah satunya yang berakibat fatal pada penerima vaksin. Mereka memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala yang dapat menunjukkan efek samping yang sangat langka, termasuk sakit kepala.
Dilansir thesun pada Rabu (26/05), semua pasien dianalisa menderita stroke iskemik, sebuah jenis stroke yang disebabkan oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri utama ke otak. Ini adalah pertama kalinya peristiwa mematikan yang di derita oleh orang-orang yang telah diberi vaksin.
Regulator obat MHRA mengungkapkan bahwa risiko komplikasi ini kecil, yakni 12,3 kejadian per juta dosis yang ditelah diberikan.
Vaksin Astrazeneca dikaitkan dengan Stroke.
Para dokter di London telah merinci, bahwa ada tiga kasus stroke yang diketahui terjadi di Inggris. Yaitu seorang wanita asia, berusia 35 tahun. Meninggal dunia setelah 11 hari dilakukan suntikan vaksin.
Kemudian seorang wanita kulit putih, berusia 37 tahun, menderita gejala stroke setelah 12 hari suntikannya, tetapi berhasil diselamatkan. Lalu pasien ketiga, seorang pria Asia berusia 43 tahun, dirawat di rumah sakit. Setelah tiga minggu sebelumnya melakukan vaksin namun berhasil. Dalam semua kasus tersebut, pasien menderita stroke iskemik yang disebabkan oleh penyumbatan arteri besar yang memasok darah ke otak. Ini jenis stroke yang paling umum, biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 55 tahun.
Ketiganya juga memiliki jumlah trombosit yang sangat rendah, demikian menurut laporan dalam Journal Of Neurology Neurosurgery & Psychiatry. Gumpalan darah yang dikombinasikan dengan jumlah trombosit yang rendah setelah vaksinasi dinamai trombosis dan trombositopenia yang diinduksi oleh vaksin (VITT).
Gejala stroke yang harus diwaspadai.
Meskipun belum dapat dibuktikan bahwa vaksin AZ itu adalah penyebab tiga orang terserang stroke, namun dokter mengatakan kemungkinan itu bisa terjadi.
Tim NHS (pusat Layanan Kesehatan National) mengatakan harus mengawasi pasien dengan stroke iskemik tersebut, dalam waktu sekitar satu bulan setelah vaksinasi.
Mendapatkan bantuan secepat dan sedini mungkin merupakan salah satu cara meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.
Inilah gejala utama stroke dapat diingat dengan kata cepat:
1. Wajah
Wajah mungkin telah jatuh ke satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya mungkin telah terkulai.
2. Lengan
Orang tersebut mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya, karena kelemahan atau mati rasa pada 1 lengan.
3. Ucapan
ucapan mereka mungkin cadel atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga, mereka mungkin juga kesulitan memahami apa yang anda katakan kepada mereka.
4. Waktu
saatnya untuk segera menghubungi nomor darurat (pertolongan pertama) bantuan, jika anda melihat salah satu dari tanda atau gejala ini.
Namun tim NHS (pusat Layanan Kesehatan National) mengatakan ada tanda dan gejala lain dibawah ini:
5. Kelumpuhan Total Pada Satu Sisi Tubuh
6. Tiba-tiba kehilangan penglihatan Atau Penglihatan Kabur
7. Pusing yang mendera
8. Kebingungan
9. Kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain
10. Masalah dengan keseimbangan dan koordinasi
11. Kesulitan menelan
12. Sakit kepala yang tiba-tiba dan sangat parah mengakibatkan rasa sakit yang membutakan tidak seperti yang dialami sebelumnya
13. Penurunan kesadaran
Biasanya gejala stroke datang secara tiba-tiba. Namun sering juga terjadi secara perlahan, selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari, yang tidak disadari oleh mereka yang menderita.
Gumpalan darah lain yang terkait dengan vaksin Astrazeneca.
MHRA (Lembaga obat dan produk Kesehatan) yang berwenang mengatakan hubungan antara suntikan vaksin Astrazeneca (AZ) dengan jenis pembekuan darah tertentu cenderung lebih kuat terjadi, setelah pertama kali kasus ini disorot pada Maret 2021 lalu.
Pasien penderita telah didiagnosis dengan jenis bekuan darah otak, yang dikenal sebagai trombosis sinus vena serebral, yang sudah sangat jarang terjadi pada populasi. itu selalu terjadi dengan trombosit darah rendah, yang menurut para ahli merupakan kejadian tidak biasa.
Hingga 12 Mei lalu, kasus penggumpalan darah telah muncul 309 kali kasus dalam kira-kira 33 juta dosis vaksin yang ada, menjadikannya sebagai sesuatu yang sangat jarang terjadi.
MHRA (Lembaga obat dan produk Kesehatan) menyatakan bahwa tingkat risiko vaksin saat ini diperkirakan memiliki rasio satu dari 100.000 dosis vaksin, untuk orang di atas 50 tahun. Dan satu dari 50.000 dosis vaksin, untuk orang berusia antara 18 dan 49 tahun.
Rasio tingkat kematian akibat vaksin juga sangat rendah, sekitar satu dari setiap 425.000 orang yang divaksinasi. meskipun kasus telah muncul pada kelompok umur, yang cenderung lebih muda.
Berdasarkan hal tersebut, vaksin Astrazeneca tidak lagi ditawarkan kepada warga inggris yang berusia di bawah 40 tahun. namun perbandingan bagi sebagian lagi, manfaatnya lebih besar daripada risiko yang terjadi.
Apa saja gejala pembekuan darah yang terkait dengan vaksin Astrazeneca?
Gejalanya tidak berbeda dengan gejala stroke.
Jika anda mengalami salah satu dari yang berikut ini sekitar empat hari setelah vaksinasi, anda harus segera mencari pertolongan pertama :
- Sakit kepala parah yang tidak hilang dengan obat penghilang rasa sakit sederhana atau semakin parah atau terasa lebih buruk saat anda berbaring atau membungkuk.
- Sakit kepala yang tidak biasa
- Mungkin disertai dengan penglihatan kabur, kebingungan, kesulitan berbicara, kelemahan, kantuk atau kejang
- Ruam yang tampak seperti memar kecil atau pendarahan di bawah kulit di luar tempat suntikan
- Sesak napas, nyeri dada, kaki bengkak atau nyeri perut (perut) yang terus-menerus.