Kejati Lampung Siap Ungkap Mafia Pangan

Kejati Lampung Siap Ungkap Mafia Pangan
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG-Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung berjanji mengungkap mafia pangan. Praktik mafia pangan menjadi penyebab kelangkaan dan mahalnya harga sembako.

Hal itu ditegaskan Pelaksana Tugas Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung I Gde Ngurah Sriada, usai menerima pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung di ruang kerjanya, Selasa (30-7-2024).

"Kami akan menindaklanjuti informasi ini. Jadi kami bukan hanya mengungkap kasus korupsi pengadaan barang dan jasa dan proyek saja," katanya didampingi Asisten Pembinaan M. Syarif, Asisten Intelijen Fajar Gurindro, Asisten Tindak Pidana Umum Eman Sulaeman, Asisten Tindak Pidana Khusus M. Amin, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Dwi Indrayati, dan Kabag TU Tumpal Eben Ezer Bakara.

Gde mengakui harga pangan di Lampung tergolong tinggi dibandingkan dengan beberapa daerah lain. Ini berdampak terhadap laju inflasi, di mana Kejati masuk di dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

"Tentunya, kami akan melakukan puldata (pengumpulan data) dan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) lebih dahulu. Sekali lagi, kami berterima kasih atas informasi dan masukannya," ucap mantan Wakajati Maluku itu.

Lebih lanjut, Gde mengajak PWI Lampung untuk terus bersinergi dengan jajarannya hingga Kejari. Karena menurutnya, kinerja Kejati tidak akan maksimal tanpa wartawan.

Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah mengapresiasi kinerja dan keterbukaan informasi di Kejati.

"Kami berharap sinergitas antara PWI Lampung dan Kejati terus terjalin. Bahkan sinergitas ini sudah berjalan baik di PWI kabupaten/kota dengan Kejari setempat, seperti PWI Mesuji dan Kejari Mesuji dengan program jaksa masuk sekolah," katanya.