Kader Golkar Banten Diminta Antisipasi Dampak Resesi dan PHK

SERANG - Ketua DPD
Partai Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah mengintruksikan seluruh kader
Partai Golkar mengantisipasi dampak resesi dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Semua kader harus turun tangan dengan kapasitas
masing-masing, serta membantu masyarakat dengan berbagai cara yang bisa
dilakukan.
"Partai Golkar punya komitmen memperkuat gotong royong
dan kolaborasi. Dan kolaborasi ini harus kita perkuat untuk menekan dampak
resesi ekonomi dan kemungkinan PHK di sejumlah industri," kata Ratu Tatu
Chasanah melalui siaran pers, Senin ( 16/1/2023).
Tatu menerangkan, meski resesi ekonomi tidak diharapkan,
tapi sejumlah kader Partai Golkar di tingkat eksekutif dan legislatif harus
turun tangan mengantisipasi, dan menekan dampak negatif yang mungkin terjadi.
Selain itu, kata dia, secara partai politik, kader diharapkan mampu mencegah
kesenjangan kemiskinan yang bisa terjadi akibat kemerosotan ekonomi tahun ini.
"Kader Golkar
yang duduk di pemerintahan, baik pimpinan daerah maupun anggota dewan, kita
genggam erat dan bantu masyarakat. Terutama kita bersama turunkan angka
pengangguran dan menekan kenaikan harga bahan pokok," ujarnya.
Sekadar diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Banten mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten pada periode
Agustus 2022 mencapai 8,09 persen atau 523 ribu orang dari total penduduk.
"Pemberdayaan ekonomi melalui UMKM dan pelatihan tenaga kerja kita
perkuat," ujarnya.
Menurut informasi dari Disnakertrans Banten yang dikutip
dari berbagai media, tiga perusahaan di Banten melakukan PHK terhadap sejumlah
karyawan. Yakni PT Nikomas Gemilang, PT KMK Global Sport dan PT Parkland World
Indonesia (PWI).
"Meski tiga industri ini berada di Kabupaten Serang,
saya yakin sejumlah pekerja yang terdampak PHK, banyak yang berasal dari
kabupaten/kota yang lain. Karena itu, kader Golkar di semua daerah harus turun
membantu," ujarnya.
Sebagai Bupati Serang, Ratu Tatu sudah memerintahkan
sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menginventarisasi sejumlah
program pemberdayaan ekonomi UMKM dan pelatihan kerja. "Program besar kami
siapkan untuk menekan dampak resesi dan PHK. Banyak program yang akan kami turunkan
di awal tahun," ujarnya.