Itera Lahirkan 604 Sarjana Baru

Itera Lahirkan 604 Sarjana Baru
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggelar wisuda periode 15. Pada wisuda tersebut Itera kembali melahirkan 604 sarjana baru. Terdiri dari 117 lulusan Jurusan Sains, 204 lulusan Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan dan 283 lulusan Jurusan Teknologi Produksi dan Industri.

Wisuda berlangsung pada sidang terbuka yang dilaksanakan di Aula Gedung Kuliah Umum Itera, Sabtu (15/7/2023).

Sejak wisuda pertama pada 2016 sampai wisuda ke-15, Itera telah meluluskan 4.222 sarjana yang telah berkiprah dalam berbagai bidang di tanah air.

Rektor Itera Prof Dr I Nyoman Pugeg Aryantha mengaku bangga atas pencapaian para wisudawan dari berbagai program studi di Itera.

“Kami yakin dengan berbagai bekal ilmu dan keterampilan yang saudara peroleh secara terstruktur dalam kurikulum, menjadi bekal tersendiri untuk berkiprah dan memberi kontribusi yang signifikan dalam pembangunan negeri ini,” ujar Rektor.

Dinamika tempaan pengalaman soft skill serta jalinan komunikasi dan networking yang didapatkan selama kuliah, menurut Rektor akan menjadi modal penting bagi para alumni dalam mengemban misi sebagai agen perubahan positif di masyarakat. Gemblengan dan asahan berpikir dari para dosen dalam menghasilkan jiwa entrepreneurship dengan ide – ide dan inovasi kreatif sesuai bidang, membuat ITERA semakin yakin para alumninya, kelak dapat mengisi peluang-peluang kepemimpinan masa depan negeri ini.

“Pemimpin yang mampu membawa perubahan ke arah lebih baik dalam memajukan Sumatera khususnya dan mendukung visi masa depan Indonesia Emas sesuai cita-cita kemerdekaan menjadi bangsa yang sejahtera, berdaulat, kuat dan bermarwah global,” ujar Rektor.

Rektor juga menyampaikan, Itera berkomitmen serius untuk berperan sentral dalam menghasilkan SDM unggul melalui program akademik yang selalu diupgrade dengan konsep continuous improvement sesuai perkembangan IPTEK dan peradaban.

“Kurikulum berbasis konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digulirkan oleh kementerian Dikbud-Ristek diharmoniskan secara sungguh-sungguh dalam penyelenggaraan kegiatan akademik kemahasiswaan. Program ini kami pandang relevan dan positif dalam mengantisipasi perubahan peradaban di era digital yang ditandai dengan kondisi VUCA (volatile, uncertain, complex dan ambigue),” tutur Rektor.