Harga Gas 3 Kg di Pandeglang Capai Rp30.000 per Tabung

PANDEGLANG – Harga gas 3 Kilogram (Kg) di Kabupaten Pandeglang, Banten mencapai Rp25.000 sampai Rp30.000 per tabung. Padahal harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah setempat hanya Rp16.000.
Ketua Tandu Reformasi Keadilan Indonesia (Turki) Pandeglang, Tb. Aujani mengatakan tingginya harga tersebut jelas sangat terasa dampaknya bagi masyarakat di tengah situasi pandemi COVID-19.
“Tak hanya itu para aktor pengusaha gas juga sudah berani terang-terangan menjual tabung dari luar daerah yang berasal dari Tangerang dan Jakarta Selatan,” ujar Aujani, Kamis (24/06).
Berdasarkan pantauan dari beberapa Region di Pandeglang, banyak ditemukan tabung yang tidak memiliki segel SPBE dan perusahaan. Bahkan ada juga yang disiasati oknum dengan cara menyamakan warna segel Pandeglang.
”Tabung elpiji bersegel warna kuning itu milik Pandeglang, eh tahunya para oknum pengusaha agar tidak ketahuan oleh masyarakat dapat tabung dari luar daerah, mereka mengganti segel yang menyerupai warna segel yang digunakan di Pandeglang,” ungkap Aujani.
Dia menduga ada permainan oknum yang menggunakan fakultatif atau suplai regular dari Pertamina yang diperuntukkan untuk kebutuhan daerah tersebut untuk mendapat keuntungan besar.
”Mungkin mereka tahu harga tabung melon di Pandeglang jauh lebih mahal ketimbang wilayah lain, maka mereka untuk mengambil keuntungan yang besar, bahkan berani menarik barang dari luar daerah,” paparnya.
Aujani berharap adanya pengawasan dari pertamina agar konsumen dapat harga sesuai SK Bupati sebesar Rp16.000.
”Kami berharap yang memiliki kewenangan dalam melakukan pengawasan dari tingkat Provinsi sampai tingkat Kelurahan bisa berjalan agar konsumen tabung melon tersebut membeli tabung sesuai SK dari Bupati/ Walikota,” tegas dia.
Dirinya mendesak aparat penegak hukum dapat membongkar perilaku oknum agen yang bermain penebusan tabung elpiji dibawah meja, karena bila dibiarkan sudah tentunya berdampak terhadap kerugian uang negara serta kerugian masyarakat akibat harga elpiji subsidi yang mahal.
”Kami sangat mengharapkan dari pihak Kepolisian untuk mengungkap tabir rente ditubuh penebusan elpiji, terutama pengelola agen dan pangkalan yang diduga bermain harga, hingga berakibat terhadap tingginya harga jual di pengecer,” pintanya