Debat Kandidat Kurang Miliki Efek Elektabilitas

Debat Kandidat Kurang Miliki Efek Elektabilitas
Foto: Nurbaiti/monologis.id

BANDARLAMPUNG-Debat kandidat calon kepala daerah rupanya tidak begitu memiliki efek elektabilitas. Debat masih sebatas seremonial. Masyarakat lebih tertarik politik transaksional.

Untuk itu Bawaslu Lampung memfokuskan pengawasan pada kampanye calon kepala daerah yang berbalut kegiatan dan tidak dilaporkan ke Bawaslu.

"Kami atensikan kegiatan kampanye dalam bentuk lain seperti pasar murah, senam bersama, hingga pengajian akbar yang dihadiri calon kepala daerah," kata Ketua Bawaslu Lampung Iskardo P. Panggar saat Diskusi evaluasi paruh waktu tahapan kampanye Pilgub Lampung 2024 di D'rajash Resto Bandarlampung, Senin (4-11-2024).

Bawaslu Lampung mengaku telah melakukan upaya melawan politik uang dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengawasan partisipatif.

Dosen Tata Negara Universitas Lampung (Unila), Muhtadi menilai, debat kandidat Pilkada masih sekedar formalitas.

"Belum ada bukti bahwa debat kandidat itu berpengaruh pada elektabilitas calon kepala daerah, karena selama ini tak pernah ada survei sebelum dan sesudah debat," sebut Muhtadi.

Menurut Muhtadi, sebelum debat kandidat harusnya digelar survei elektabilitas calon. Kemudian pasca survei juga digelar survei untuk mengetahui respon publik terhadap debat kandidat.

"Ini yang membuat ekspektasi masyarakat jadi tinggi, karena disebut debat. Tapi pada kenyataannya yang terjadi cuma pemaparan visi misi," pungkasnya.