Dana BUMDes Diduga Raib, Warga Tanjungharapan Lampung Utara Minta Usut Tuntas

Dana BUMDes Diduga Raib, Warga Tanjungharapan Lampung Utara Minta Usut Tuntas
Salah satu embung yang dibangun melalui DD 2018 senilai 300 juta lebih, tempat perikanan Bumdes tidak lagi digunakan dan tak memiliki surat keterangan hibah | foto: Riki Purnama/monologis.id

LAMPUNG UTARA - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tanjungharapan, Kecamatan Hulusungkai, Lampung Utara, diduga raib. Pasalnya menurut warga setempat, tidak adanya transparansi akan pengelolaan dana BUMDes tersebut.

Salah satu warga yang minta namanya dirahasiakan menyebutkan dalam pengelolaan BUMDes, pengurus tidak mampu menjelaskan kepada masyarakat besaran dana yang dikelola mereka maupun perkembangan dana tersebut.

"Kalau desa kami ini bang tidak jelas dana BUMDes nya, apakah masih ada atau tidak sedangkan itu merupakan dana masyarakat bukan milik pribadi cuma kami pernah dengar BUMDes bergerak di bidang peternakan dan perikanan tapi semuanya tidak jelas," ujar warga tersebut.

Beberapa warga meminta agar dana itu dapat diusut sampai tuntas agar tidak ada penyalahgunaan dan dapat dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

"Selain itu terdapat embung didesa kami yang pernah dikelola pengurus BUMDes namun jangankan hasilnya bahkan embung yang dibangun melalui DD tahun 2018 dengan anggaran lebih dari 300 juta itu juga diklaim milik pribadi karena tidak ada surat hibah," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Kades Tanjungharapan Riza Fitria tidak menampik hal itu. Namun, sejak dua tahun lalu dirinya diangkat menjadi kepala desa belum ada serah terima dari pengurus terkait BUMDes.

"Maaf bang, saya belum bisa komentar terlalu banyak yang jelas dari pengurus belum ada laporan walaupun sudah beberapa kali diingatkan agar lebih jelas silahkan hubungi pengurus BUMDes" ujar Riza, Sabtu (27/5/2023).

Senada dengan Camat Hulu Sungkai Zulham A Razak telah mengimbau pengurus BUMDes itu agar segera melakukan pelaporan terhadap pemerintah desa sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pengelolaan BUMDes.

"Sudah kita ingatkan terus Dinda, agar BUMDes itu bisa dilaporkan ke masyarakat dalam pengelolaan karena dana tersebut harus dipertanggungjawabkan namun sampai saat ini belum tuntas" jelas Zulham.

Sementara itu Sekretaris BUMDes Tanjungharapan, Hendi ketika ditanyai monologis.id memberikan keterangan yang berbelit-belit dan terkesan menghindar.

"Kalau dibilang hilang ngak bang, masih ada sisa namun jumlah pasti saya lupa yang jelas selain peternakan kambing, piara ikan dan simpan pinjam maklum saya penerus pengurus sebelumnya dan bergabung pada tahun 2019," jelas Hendi.

Demikian halnya ketika diminta menjelaskan penyertaan modal melalui Dana Desa (DD) dirinya enggan menjelaskan.

"Kalau tidak salah uang dikas masih ada 20 jutaan bang, dititip dengan mantan kades masih 25 juta selebihnya saya lupa," pungkasnya.